
Tingkat Layanan Jalin di Atas 99,9% Selama Puncak Ramadan dan Idulfitri 2025

Volume transaksi keuangan digital tumbuh, kolaborasi lintas sektor jadi kunci stabilitas layanan Jalin/Dok. Jalin
PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) mencatatkan tingkat layanan (Service Level Agreement/SLA) rata-rata di atas 99,9% pada berbagai kanal, terutama layanan unggulan seperti Virtual ATM. Seluruh layanan Jalin, termasuk infrastruktur switching dan kanal transaksi digital, beroperasi normal dan aman di tengah lonjakan volume transaksi yang signifikan, khususnya selama periode puncak Ramadan dan Idulfitri 1446 H.
Jalin juga mencatat pertumbuhan signifikan pada transaksi berbagai kanal pembayaran digital seperti Debit, Mobile Banking, dan Agen Laku Pandai, dengan kenaikan rata-rata lebih dari 15% dibandingkan periode Ramadan-Idulfitri tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini mencerminkan tren digitalisasi yang semakin kuat, sejalan dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat serta perubahan perilaku konsumen yang semakin memilih kanal digital dalam bertransaksi. Namun demikian, lonjakan transaksi yang juga terjadi pada kanal Virtual ATM menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai masih tetap tinggi, khususnya di momen-momen penting seperti Ramadan dan Idulfitri.
Jalin menerapkan mekanisme pengawasan ketat terhadap pola transaksi, termasuk penerapan sistem notifikasi dan eskalasi kepada seluruh member apabila terdeteksi potensi anomali baik yang berbasis aturan (rule-based) maupun pola perilaku (behavior-based). Langkah ini merupakan bagian dari upaya mitigasi risiko untuk memastikan kelancaran dan keamanan transaksi bagi seluruh pengguna jaringan Link.
“Keberhasilan ini adalah hasil dari kerja sama erat antara Jalin dengan lebih dari 85 member jaringan Link, mitra strategis, serta dukungan penuh dari regulator. Sinergi ini menjadi fondasi utama dalam menjaga stabilitas layanan selama periode transaksi tinggi,” kata Direktur Utama Jalin, Ario Tejo Bayu Aji dalam keterangannya.
Ario menambahkan bahwa peningkatan transaksi ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas konsumsi selama Ramadan dan Idulfitri. Data Kemenko Perekonomian memperkirakan nilai konsumsi masyarakat pada periode tersebut melampaui Rp200 triliun, yang turut berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Leave a reply
