Pemerintah Utus 3 Orang Ini Bernegosiasi dengan AS soal Tarif Resiprokal

0
22
Reporter: Rommy Yudhistira

Pemerintah Indonesia resmi mengutus 3 menteri dan perwakilan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) untuk bernegosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS). Negosiasi tersebut untuk merespons kebijakan resiprokal pemerintah AS beberapa waktu yang lalu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Presiden Prabowo Subianto mengutus  Kemenko Perekonomian, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu), serta pejabat lainnya untuk berangkat ke AS dari 16-23 April 2025.

“Kami akan bertemu dengan USTR dengan menteri sekretaris state, dan juga sekretaris treasury, hari ini Pak Menlu (Sugiono) akan berangkat ke Washington DC. Kemudian besok saya dan Bu Maria (Wakil Ketua DEN) akan berangkat dengan Pak Thomas Djiwandono (Wamenkeu). Demikian pula akan berangkat Ibu Menteri Keuangan (Sri Mulyani Indrawati), ini terkait juga dengan Spring Meeting daripada World Bank,” kata Airlangga dalam keterangan resminya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (14/4).

Selama di AS, kata Airlangga, pemerintah akan membahas sejumlah isu mengenai investasi, ekonomi, dan soal peluang kerja sama antara kedua negara. Kemudian, pemerintah juga akan membicarakan beberapa perjanjian dagang dengan AS.

Baca Juga :   Wakil Ketua MPR: Bersatu Syarat Mutlak untuk Jadi Negara Maju

“Tentu beberapa hal tadi sudah dibahas oleh kementerian dan lembaga, sehingga kami sudah mempersiapkan non-paper yang relatif lengkap, baik yang terkait dengan tarif, terkait dengan non trade measures atau non tariff barrier, dan juga terkait dengan investasi, dan juga secara resiprokal apa yang Indonesia minta di dalam kerja sama perdagangan, dan juga di sektor keuangan,” ujarnya.

Di samping itu, kata Airlangga, Indonesia pun berencana memperkecil defisit neraca perdagangan dengan AS. Pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi untuk menyelesaikan defisit neraca dagang AS senilai US$ 18 miliar.

“Oleh karena itu secara teknis sudah dipersiapkan komoditasnya, dan secara teknis juga Indonesia akan ada selain mengundang investasi Amerika di Indonesia, Indonesia juga akan ada perusahaan yang akan investasi di Amerika. Jadi seluruhnya tergantung daripada pembicaraan nanti,” tambahnya.

Leave a reply

Iconomics