PLN Catat Kenaikan Transaksi Pengisian Daya EV Sebesar 400%

PT PLN (Persero) mencatat kenaikan transaksi pengisian daya kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) sebesar 400% dari tahun sebelumnya, pada hari ke-7 siaga Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan pihaknya mencatat sebanyak 16.549 transaksi telah dilakukan selama periode itu. Jumlah tersebut meningkat 4,2 kali lipat dari 3.966 transaksi pada periode yang sama tahun lalu.

Dengan melihat kondisi tersebut, Darmawan mengatakan masyarakat mulai menunjukkan minatnya terhadap kendaraan listrik, dan semakin berkembangnya infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Indonesia.

“Peningkatan ini membuktikan bahwa semakin banyak masyarakat yang beralih ke kendaraan listrik untuk mudik,” kata Darmawan dalam keterangan resminya pada Jumat (27/12/2024).

Selain jumlah transaksi yang meningkat, Darmawan menyebutkan PLN turut mencatat kenaikan konsumsi energi pengisian daya kendaraan listrik. Pada periode ini, kata Darmawan, melonjak sebesar 400.783 kWh atau 5 kali lipat lebih banyak dari tahun lalu yang hanya sebesar  81.102 kWh.

Darmawan mengatakan, peningkatan itu mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kendaraan listrik sebagai pilihan transportasi. Karena itu, Darmawan menyebutkan, PLN menegaskan komitmennya untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, dengan menyediakan infrastruktur yang ramah lingkungan, serta mudah diakses.

“Kami memastikan seluruh SPKLU, khususnya yang berada di jalur mudik utama seperti Trans Jawa, dapat berfungsi optimal dan siap melayani pengguna kendaraan listrik selama Nataru,” jelasnya.

Sebelumnya, PLN menyiapkan 2.490 unit SPKLU yang tersebar di 1.745 titik strategis di seluruh Indonesia. Khusus untuk pengguna jalur Trans Jawa dan Sumatera, kata Darmawan, PLN menyiapkan 500 SPKLU yang tersebar di 297 lokasi. Jumlah SPKLU yang disiagakan ini meningkat 8 kali lipat dari periode Nataru sebelumnya atau secara rata-rata akan tersedia di setiap 23 kilometer pada setiap jalur mudik.