
Mengapa Lippo Kehilangan Kendali Atas Rumah Sakit Siloam?

Ilustrasi RS Siloam/Web perusahaan
Grup Lippo melalui PT Lippo Karawaci Tbk kini kehilangan kendali atas emiten rumah sakit PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO). Perusahaan yang memiliki 41 rumah sakit [per akhir 2023] ini kini berganti pengendali.
Pasca Penawaran Tender Sukarela, Sight Investment Company Pte. Limited. (Sight) memiliki 7.205.383.500 saham SILO yang mewakili 55,4% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh.
Sebelumnya, Sight yang merupakan perusahaan investasi yang berbasis di Singapura hanya memiliki 1.352.637.000 saham SILO, atau mewakili 10,4% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh.
“Dengan demikian Sight menjadi pengendali baru Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka sejak Tanggal Penyelesaian,” tulis Ratih Permata Putri Hadiwinoto, Sekretaris Perusahaan SILO dalam keterangan di Bursa Efek Indonesia [BEI] pada 19 September lalu.
Pasca transaksi itu, kepemilikan PT Lippo Karawaci Tbk atas SILO tersisah 29,09%.
Dalam keterangan terpisah ke BEI, Ratih Safitri, Sekretaris Perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk menjelaskan latar belakang hilangnya kendali Lippo atas salah satu aset pentingnya itu.
Ratih mengatakan, aksi korporasi ini selaras dengan langkah strategis Perseroan untuk mengurangi tingkat hutang dan memperkuat fokusnya pada bisnis real estate dengan tetap mempertahankan kepentingan strategis pada SILO.
“Selaku perusahaan yang bergerak dalam bidang real estate sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar Perseroan, manajemen Perseroan berpendapat bahwa Perseroan perlu lebih memperkuat fokusnya pada bisnis utama Perseroan di bidang real estate,” jelasnya.
Pasca transaksi ini, lanjut Ratih, PT Lippo Karawaci Tbk akan tetap berfokus pada kegiatan inti yaitu real estate dan life style dengan tetap mempertahankan kepentingan strategis pada SILO sesuai dengan prosentase kepemilikan sahamnya.
Ia berkata, Perseroan juga dapat melakukan penghematan karena salah satu tujuan penggunaan dana hasil transaksi ini untuk membayar hutang termasuk obligasi USD Perseroan.
“Kurang lebih 60% dari hasil yang diperoleh dari transaksi akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan dengan menurunkan jumlah utang. Sedangkan sisanya akan diperuntukan untuk membiayai proyek-proyek Perseroan, investasi maupun modal kerja. Perseroan akan melakukan liablity management secara bertahap. Sampai dengan 31 Desember 2024, Perseroan berencana untuk melunasi Bonds 2026,” jelasnya.
Lippo mendirikan rumah sakit Siloam pertama pada 1992 di Lippo Village [sebelumnya bernama Lippo Karawaci]. Setelah lebih dari 30 tahun, jumlah rumah sakit Siloam kini sebanyak 41 unit yang tersebar di berbagai wilayah. Selain itu, SILO juga memiliki 60 klinik.
Leave a reply
