
Sempat Langka di Dalam Negeri, Ekspor Masker Malah Melonjak 4.076% Februari Lalu

Ilustrasi/web
Masker menjadi salah satu kebutuhan penting saat wabah Coronavirus (Covid-19) sedang mengancam kesehatan masyarakat saat ini. Tak heran, saat pemerintah pertama kali mengumumkan adanya warga negara Indonesia yang terinfeksi Covid-19 pada awal Maret lalu, salah satu barang yang diburu masyarakat adalah masker.
Akibat permitaan yang tinggi, harga masker pun sempat melonjak dari biasanya hanya belasan ribu rupiah per box menjadi ratusan ribu rupiah. Bahkan di sejumlah toko, persediaan masker ludes diborong. Akibatnya terjadi kelangkaan masker di tengah hiruk pikuk ketakutan karena Coronavirus.
Menariknya pada Januari-Februari 2020 ini ada lonjakan ekspor masker dari Indonesia ke Singapura, Tiongkok dan Hongkong.
Berdasarkan data yang diperoleh Iconomics dari BPS, pada Februari lalu total ekspor masker ke Singapura, Tiongkok dan Hongkong mencapai US$ 73.905.275, naik 4.076,23% bila dibandingkan pada Januari 2020 yang hanya US$ 1.769.664.
Lonjakan ekspor masker terbesar ke Singapura yang secara month to month (mom) naik 6.385,97%. Disusul ke Hongkong yang naik 3.027,78% dan Tionhgkok yang naik sebesar 2.999,67%.
Pada Januari-Februari 2019 lalu, ekspor masker hanya dilakukan ke Tiongkok. Itu pun nilainya hanya US$ 20.
Sumber: BPS
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti saat rilis data ekspor-impor pada Senin (16/3) kemarin mengatakan ekspor masker yang melonjak ini menjadi kontrubutor kenaikan ekspor untuk barang tekstil jadi lainnya (HS63).
“Untuk kenaikan barang tekstil jadi lainnya atau HS 63 ini diantaranya komoditas masker masuk di sini,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (16/3).
Leave a reply
