
PermataBank Bidik Pertumbuhan Kredit Hingga 9% Tahun Ini

PT Bank Permata Tbk (BNLI) memaparkan kinerja tahun 2023 dan rencana tahun 2024 dalam konferensi pers, Kamis, 7 Maret 2024/Foto: Theiconomics.com
PT Bank Permata Tbk (BNLI) memasang target pertumbuhan kredit pada tahun ini pada kisaran 7% hingga 9%. Tahun lalu, outsanding kredit bank yang 98,71% sahamnya dimiliki oleh Bangkok Bank Public Company Limited ini sebesar Rp142,2 triliun, tumbuh 4,3% year on year (yoy).
Rudy Basyir Ahmad, Direktur Keuangan PermataBank mengatakan target kredit Bank lebih rendah dari perkiraan pertumbuhan kredit secara industri yaitu 10% hingga 12%, sebagaimana disampaikan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Untuk internal Bank sendiri kami memproyeksikan sedikit lebih rendah di kisaran 7%-9%,” ujar Rudy dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 7 Maret.
Meski demikian, Rudy mengatakan, Bank tidak membatasi pertumbuhan penyaluran kredit pada angka 7%-9%. Ia mengatakan, bila peluangnya ada, tentu Bank akan menyalurkan kredit lebih tinggi, dengan tetap menganut asas kehati-hatian.
Rudy memaparkan, penyaluran kredit Bank sepanjang tahun 2023 meningkat 4,3% yoy menjadi Rp142,2 triliun yang dikontribusi dari semua segmen, yaitu segmen corporate & commercial yang tumbuh 6,1% dan segmen consumer & SMI yang menyumbang pertumbuh 1% yoy.
Total aset pada Desember 2023 tercatat sebesar Rp257,4 triliun, tumbuh 1% yoy.
Sementara, total dana pihak ketiga per Desember 2023 sebesar Rp188,3 triliun, menurun 3,7% dibanding tahun 2022 sejalan dengan strategi bank untuk melakukan balance sheet optimization dengan fokus untuk meningkatkan dana murah.
Per Desember 2023, rasio dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) yaitu Giro dan Tabungan terjaga di level 55%, lebih rendah dibandingkan Desember 2022 yang sebesar 58%.
“Hasil positif dari penerapan strategi balance sheet optimization terlihat dari margin bunga bersih atau NIM yang terjaga relatif stabil sepanjang tahun 2023. NIM per Desember 2023 meningkat menjadi 4,5% dibanding 4,3% pada periode yang sama tahun 2022,”ujar Rudy.
Rudy mengatakan tahun 2024 ini, Bank tetap menjalankan staretagi balance sheet optimization dengan fokus menumbuhkan DPK yang berhubungan dengan dana murah.
Pada tahun 2023, rasio kecukupan modal (CAR) Bank berada pada level 38,7%, jauh di atas ketentuan minimum dan lebih baik dari rasio CAR rata-rata industri perbankan.
Rasio permodalan yang kuat ini, tambah Rudy, tentunya mendukung pertumbuhan usaha Bank yang berkesinambungan di masa mendatang baik secara organik maupun non organik.
Rudy mengatakan, dalam mengelola kualitas asetnya, PermataBank juga terus menjalankan prinsip kehati-hatian mengingat masih adanya potensi ketidakpastian ekonomi global dan potensi risiko kredit inheren.
Rasio Gross NPL Bank pada Desember 2023 membaik di level 2,9% dibandingkan level 3,1% di periode yang sama tahun 2022. Rudy mengatakan tahun 2024 ini, Bank akan tetap menjaga rasio kredit bermasalah ini pada level di bawah 3%.
Leave a reply
