Lebih dari 6 Tahun Berinvestasi, KKR Dikabarkan Jual Saham Sari Roti

Kohlberg Kravis Roberts (KKR) & Co (KKR) dikabarkan akan melepaskan sahamnya di PT Nippon Indosari Corporindo Tbk atau dikenal dengan nama Sari Roti.

Namun, manajemen Sari Roti mengaku belum mendapatkan informasi dari perusahaan investasi asal Amerika Serikat itu.

“Perseroan belum menerima informasi dari KKR mengenai rencana konkret KKR sehubungan dengan pelaksanaan rencana divestasi saham-saham yang dimilikinya dalam Perseroan,” tulis direksi Sari Roti dalam surat tanggapan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), 22 Februari 2024.

Saat ini, KKR melalui Demeter Indo Investment Pte.Ltd. merupakan pemilik 22,16% saham Sari Roti. Perushaaan ini mulai berinvestasi di Sari Roti pada Oktober 2017. Semula, jumlah saham yang diakuisisinya 12,64%. Kepemilikannya kemudian terus meningkat hingga mencapai 22,16%.

“Perseroan juga sudah mengerti modal bisnis KKR sebagai suatu perusahaan private equity adalah juga untuk menjual investasi-investasi yang dimilikinya setelah jangka waktu tertentu dengan tetap bergantung pada berbagai macam faktor, termasuk keadaan pasar, ekonomi, dan kelayakan (feasibility) dari potensi transaksi tersebut,” tulis manajemen Sari Roti.

Saat ini, mayoritas saham Sari Roti dimiliki oleh PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET). Perusahaan milik taipan Anthoni Salim ini merupakan pemegang 25,77% saham Sari Roti.

Pemilik saham lainnya, selain Demeter Indo Investment Pte. Ltd. (KKR & Co.L.P.) adalah Bonlight Investments Ltd (20,79%); Pasco Shikishima Corporation  (8,5%) dan Lief Holdings Pte. Ltd.(6,06%). Sementara pemegang saham publik sebesar 12,3% dan saham Treasuri sebanyak 4,42%.