Muhaimin, Gibran dan Mahfud Debatkan Pembangunan Berkelanjutan hingga Desa, Ingat-ingat Inilah Janji Mereka

0
72
Reporter: Rommy Yudhistira

Debat keempat Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengangkat 6 tema yakni pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agrarian, masyarakat adat, dan desa. Debat yang menghadirkan para calon wakil presiden (cawapres) ini diawali oleh cawapres nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar, disusul cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.

Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa ketimpangan yang masih terjadi sampai saat ini harus bisa diatasi dengan etika lingkungan hidup.

“Etika lingkungan ini adalah keseimbangan antara manusia, dan alam. Tidak menang-menangan, seimbang antara manusia dan alam. Akan tetapi kita menyaksikan, kita tidak seimbang di dalam melakukan pembangunan kita,” kata Muhaimin.

Dengan kesadaran etika, Muhaimin mengatakan pembangunan nasional yang merata bisa terlaksana dengan baik. Di sisi lain, Muhaimin juga mendorong kebijakan nasional yang berpihak terhadap keadilan iklim, ekologi, generasi, agraria, dan sosial.

Oleh karena itu, Muhaimin mengatakan pasangan calon Anies-Muhaimin akan melibatkan rakyat dalam setiap pengambilan keputusan. Rakyat dinilai menjadi kunci bagi pembangunan nasional.

Baca Juga :   2 Orang Ini yang Tentukan Siapa yang Bacapres dan Bacawapres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya

“Petani, nelayan, peternak, masyarakat adat harus menjadi bagian utama, dari program pengadaan pangan nasional. Reforma agraria harus menjadi kepastian, distribusi lahan bagi para petani kita. Karena itu kita harus lakukan perubahan, kita tidak boleh diam, perubahan menghadapi masa depan kita, dan generasi yang akan datang,” kata Amin.

Sementara itu, Gibran mengatakan sebagai negara yang besar, Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya. Oleh karena itu, Gibran mengatakan pasangan Prabowo-Gibran akan melanjutkan program hilirisasi yang sudah dilakukan oleh pemerintah saat ini.

“Tidak hanya hilirisasi tambang, tetapi juga hilirisasi pertanian, maritim, dan juga hilirisasi digital. Intinya kita tidak boleh lagi mengirim barang mentah,” ucap Gibran.

Gibran meyakini apabila hilirisasi dilakukan maka pemerataan pembangunan transisi energi hijau, ekonomi kreatif, dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa berjalan dengan baik. Selain itu, hilirisasi juga diyakini bisa membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia.

“Insya Allah akan terbuka 19 juta lapangan kerja, untuk generasi muda dan kaum perempuan. Lima juta diantaranya adalah green jobs. Green jobs adalah peluang kerja dibidang kelestarian lingkungan. Green jobs adalah tren peluang kerja masa kini dan masa depan,” ujar Gibran.

Baca Juga :   Gerindra Beberkan Alasan Tunjuk Mantan Ketum Kadin Jadi Ketua TKN Prabowo-Gibran, Apa Saja?

Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mengatakan pasangan Ganjar-Mahfud menekankan pentingnya komitmen dan keberanian untuk mengatasi persoalan yang tengah dibahas. Menurut Mahfud, sumber daya alam harus memihak terhadap kepentingan masyarakat.

Sebab itu, Mahfud memiliki empat tolok ukur untuk mewujudkan hal itu. Adapun empat tolok ukur tersebut meliputi pemanfaatan, pemerataan, partisipasi masyarakat, dan penghormatan hak-hak yang sudah diwariskan oleh para leluhur.

“Kami akan menggunakan 4 tolok ukur itu. Tetapi saya tidak melihat pemerintah melakukan langkah yang diperlukan untuk menjaga kelestarian lingkungan kita. Maka kami punya program Petani Bangga Bertani, Di Laut Jaya, Nelayan Sejahtera,” ujar Mahfud.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics