Bidik Pertumbuhan Pendapatan 11%, Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) Terus Ekspansi di Tahun 2024

0
212

Pengelola minimarket, PT Midi Utama Indonesia Tbk memandang prospek bisnis ritel di Indonesia tetap cerah ke depan. Anak usaha PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart ini pun bakal terus melakukan ekspansi gerai pada tahun 2024.

Suantopo Po, Sekretaris Peruhsaan MIDI mengatakan tahun 2024, Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan 11% dibandingkan pendapatan tahun 2023 ini.

Sementara itu, untuk pertumbuhan penjualan atas toko yang sama (Same-Stores Sales Growth/SSSG) ditargetkan sebesar 6%.

“Dari sisi pengembangan gerai, Perseroan merencanakan untuk membuka 200 gerai baru Alfamidi,” ungkap Suantopo dalam keterangan tertulis, yang dikutip, Rabu (20/12).

Tak hanya gerai Alfamidi, MIDI juga akan melanjutkan ekspansi pembukaan gerai baru untuk Lawson, yang dikelola Entitas Anak.  Sejak semester kedua tahun 2022, MIDI agresif membuka gerai Lawson, setelah 11 tahun stagnan.

Tahun 2022, gerai Lawson yang dibuka sebanyak 127 gerai dan 454 gerai pada tahun 2023 hingga November. Penetrasi gerai baru Lawson ini antara lain ke Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur, serta ke  55 kota/kabupaten.

Baca Juga :   Gandeng Alfamidi, Nasabah BSI Kini Dapat Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Lewat BSI Mobile

Suantopo mengungkapkan tahun 2024, MIDI akan membuka 250 gerai baru Lawson yang terdiri dari 50 gerai format stand-alone dan 200 gerai format store-in-store.

“Perseroan tetap berkomitmen untuk mengembangkan gerai Lawson dan percaya akan potensi Lawson convenience store di Indonesia, tetapi di sisi lain, Perseroan harus menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent) dalam pemilihan lokasi gerai, menjaga keseimbangan antara kuantitas dan kualitas, memprioritaskan profitabilitas karena suatu gerai baru Lawson memerlukan waktu sekitar 3 tahun untuk mencapai periode payback,” jelasnya.

Selain membuka gerai Lawson yang baru, Perseroan tambah Suantopo, juga akan terus meningkatkan kinerja gerai yang sudah ada dalam berbagai aspek seperti mengendalikan tingkat pemusnahan produk (waste), inovasi produk, meningkatkan kesadaran merek (brand awareness), mengoptimalkan kegiatan promosi dan efisiensi biaya.

Untuk mendukung pengembangan gerai Perseroan, Perseroan merencanakan untuk merelokasi operasional dua gudang yang disewa oleh Perseroan di provinsi Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara ke gudang baru milik Perseroan pada provinsi yang sama, yang direncanakan akan beroperasi masing-masing pada kuartal ke-2 dan ke-4.

Baca Juga :   Dukung Kebijakan Pemerintah, Alfamart Jual Minyak Goreng Rp14.000

“Gudang baru milik Perseroan ini akan menambah kapasitas normal menjadi 310 gerai. Dengan penambahan kapasitas ini, diharapkan gerai yang dipasok oleh gudang ini bisa menjual lebih banyak jenis produk terutama produk makanan segar sehingga diharapkan bisa meningkatkan penjualan dan margin,” jelasnya.

Tahun depan, tambah Suantopo, Perseroan menganggarkan belanja modal  (capital expenditure) sekitar Rp1,4 triliun. Sumber dana berasal dari internal kas Perseroan dan dana dari hasil penerbitan saham baru (HMETD/right issue) tahun 2023.

Kinerja 2023

Suantopo mengatakan tahun 2023 ini, Perseroan memperkirakan pendapatan konsolidasi tumbuh sekitar 11%. Sementara, pertumbuhan penjualan atas toko yang sama (Same-Stores Sales Growth/SSSG) Alfamidi sekitar 6%.

Ia mengatakan SSSG untuk kuartal ke-4 tahun 2023 diproyeksikan akan mencapai mid-single digit, lebih tinggi dibandingkan SSSG untuk kuartal ke-3 tahun 2023.

Untuk pengembangan gerai, sampai dengan bulan November 2023, jumlah gerai Alfamidi yang dikelola oleh Perseroan bertambah sejumlah 49 gerai menjadi 2.220 gerai.

Sementara, jumlah gerai Lawson bertambah 454 gerai yang terdiri dari 227 gerai format stand- alone dan 227 gerai format store-in-store, menjadi 646 gerai yang terdiri dari 341 gerai format stand-alone dan 305 gerai format store-in-store.

Dengan pengembangan gerai Lawson tersebut, kontribusi gerai Lawson terhadap pendapatan konsolidasian Perseroan, yang sebesar 5,9% untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2023, diproyeksikan akan mencapai 6,2%-6,3% sampai akhir tahun 2023, meningkat dari 3,2% pada tahun 2022.

Baca Juga :   Untuk Pengembangan Usaha, Alfamidi akan Gelar Right Issue

Untuk mendukung pengembangan gerai Perseroan, pada  November 2023, Perseroan telah merelokasi operasional gudang yang sebelumnya disewa oleh Perseroan di Bantul (provinsi D.I. Yogyakarta) ke gudang baru yang dimiliki oleh Perseroan di Boyolali (provinsi Jawa Tengah).

Kapasitas normal gudang baru yang dimiliki oleh Perseroan ini bisa menyuplai ke 300 gerai, naik sejumlah 220 gerai dibandingkan gudang yang disewa sebelumnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics