Belajar dari Bandara Kertajati, Ketua DPR Minta Akses Layanan Penggunaan KCJB Diperbanyak

0
149
Reporter: Rommy Yudhistira

Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah mempermudah akses penggunaan Kereta Cepat Whoosh yang baru saja diresmikan. Karena pemberian akses untuk menggunakan layanan transportasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dinilai penting untuk dilakukan.

Akses penggunaan layanan kereta itu, kata Puan, terdiri atas sejumlah sarana prasarana seperti, fasilitas, layanan di kereta, dan juga pelayanan di stasiun. Di samping itu, pemerintah diminta memperbanyak akses yang dapat digunakan masyarakat untuk menuju stasiun kereta cepat tersebut.

“Jadi pekerjaan ini jangan dianggap selesai hanya dengan peresmian kereta cepat saja, tapi harus ditingkatkan dengan menyiapkan kereta feeder atau pengumpan yang menjadi transportasi lanjutan dari dan menuju stasiun kereta cepat,” kata Puan dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, kata Puan, terkait dengan kereta cepat ini, pemerintah diminta belajar dari Bandara Kertajati. Soalnya, Bandara Kertajati sempat mengalami mati suri lantaran minimnya akses penunjang dan transportasi lanjutan. Padahal, bandara itu dibangun untuk memenuhi keinginan masyarakat untuk mendapatkan transportasi udara di wilayah Jawa Barat.

Baca Juga :   Anggota Komisi VII: Impor Baja Masif Bukan karena Permenperin tapi Permendag

“Pemerintah jangan sampai telat merespons sarana transportasi yang sepi peminat karena sarana penunjang yang sulit. Bandara Kertajati sudah menjadi contoh,” ujar Puan.

Masih kata Puan, konektivitas KCJB diharapkan tidak hanya terbatas pada stasiun LRT Halim, Jakarta Timur. Akses untuk menggunakan kereta cepat Whoosh disebut bisa disambungkan dengan moda transportasi yang sudah tersedia dan bisa juga diterapkan pada stasiun tujuan akhir kereta cepat di Bandung.

“Pemerintah perlu memperhatikan bagaimana stasiun kereta cepat mudah diakses oleh masyarakat. Dengan terbukanya akses yang mudah, tentunya akan menarik minat masyarakat. Demikian juga halnya dengan yang di Bandung,” ujar Puan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian KCJB yang diberi nama Whoosh. Whoosh sendiri, kata Jokowi, merupakan singkatan dari waktu hemat, operasional optimal, sistem hebat.

“Whoos, dibaca wus. Ini diinspirasi dari suara yang melesat dari kereta berkecepatan tinggi ini,” kata Jokowi.

 

Leave a reply

Iconomics