Tanri Abeng Dukung Langkah Merger dan Likuidasi BUMN Dead Weight

0
716
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tanri Abeng sepakat dengan langkah merger dan likuidasi yang dilakukan oleh Menteri BUMN Ercik Thohir. Ia menilai rencana Menteri BUMN untuk memerger atau melikuidasi BUMN yang tergolong dead-weight/tidak sehat/tidak jelas perannya adalah langkah yang tepat.

“Saya kira itu sudah benar. Kementerian BUMN harus mengurusi apa yang bisa dikembangkan dan berskala. Kalau BUMN yang tidak sehat atau tidak jelas fungsinya, kasih saja ke swasta,” kata Tanri Abeng di Hotel Ashley, Jakarta, Selasa (25/02/2020).

Tanri juga mengatakan bagi BUMN yang terutama berkecimpung di lini bisnis yang berskala kecil lebih baik dilakukan divestasi. Pasalnya, pelaku bisnis swasta dapat mengelola usaha pada skala tersebut jauh lebih mumpuni ketimbang jika dikelola oleh institusi sebesar Kementerian BUMN.

Ia mengakui pemetaan yang sedang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir dan timnya juga berada pada arah yang benar, terutama dengan berkonsultasi dengan kedua perusahaan konsultasi internasional McKinsey and Co dan Boston Consulting group untuk klusterisasi BUMN-BUMN.

Baca Juga :   KAI: KA Jarak Jauh Layani Sekitar 52.343 Pelanggan Saat Long Weekend

“Saya kira yang dilakukan akan ada refinement atau difokuskan lagi bagaimana holding-nya. Yang penting dari holding itu strukturnya benar atau tidak,” tuturnya.

Menteri BUMN Erick Thohir sedang menunggu peraturan yang memberikan hak untuk melakukan merger atau menutup sebuah perusahaan BUMN yang dead weight atau perseroan yang secara kinerja keuangan merosot, secara competitivenes berat, dan yang sudah mangkrak.

Apabila hak tersebut sudah diperoleh, Menteri BUMN dapat melakukan pemetaan ulang terhadap perusahaan-perusahaan BUMN. Proses pemetaan ini akan membutuhkan waktu sekitar 3 bulan setelah regulasi ditetapkan.

Menurut Erick, banyaknya perusahaan BUMN yang tidak jelas arahnya tersebut membuat Kementerian BUMN harus mengelola ratusan perusahaan BUMN. Selain itu, perusahaan-perusahaan BUMN yang tidak jelas arahnya menimbulkan ekosistem yang tidak sehat bagi UKM dan persaingan dengan swasta.

Leave a reply

Iconomics