
Survei Indikator Politik: Ganjar Kembali di Posisi Puncak Salip Prabowo

Tangkapan layar, Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi/Iconomics
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebut tingkat elektabilitas calon presiden (capres) Ganjar Pranowo kembali naik dan berada di posisi puncak dengan persentase 35,2%. Lalu, ada Prabowo Subianto dengan 33,2% dan Anies Baswedan dengan 23,9%.
Menurut peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, yang memilih tidak tahu/tidak jawab sebesar 7,7%. Dalam beberapa bulan ini, tidak banyak dinamika terhadap basis dukungan capres.
Ganjar dan Prabowo, kata Burhanuddin, relatif seimbang di posisi puncak dengan statis yang tidak berbeda signifikan, tapi unggul dibanding Anies. “Jika dilihat lebih ke belakang pada basis 3 nama capres, tampak hanya Ganjar yang menunjukan tren peningkatan dalam 2,5 tahun. Rata-rata dukungan Ganjar di tiap tahun konsisten menunjukkan peningkatan,” kata Burhanuddin dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Dilihat dari tren rata-rata dukungan, kata Burhanuddin, dukungan terhadap Ganhar bergerak konsisten sekitar 5%-6% dalam 2,5 tahun. Sedangkan Prabowo bergerak secara fluktuatif sekitar 6%-7%, dan Anies bergerak di sekitar 3%.
“Separuh basis Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 cenderung kepada Ganjar, selebihnya terbelah kepada Prabowo dan Anies, terutama Prabowo. Sementara basis Prabowo pada Pilpres 2019 terbelah besar terutama kepada Anies, hanya sedikit yang beralih ke Ganjar,” ujar Burhanuddin.
Sebagai informasi, populasi survei merupakan seluruh warga negara Indonesia yang berumur 17 tahun lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Survei yang dilakukan dari 15 hingga 21 Juli 2023 menggunakan metode multistage random sampling.
Jumlah sampel sebanyak 1.811 responden, dengan asumsi metode simple random sampling. Ukuran sampel 1.811 memiliki toleransi kesalahan margin of error sekitar ±2.35% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh 38 provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih. Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Leave a reply
