Waspadai Berbagai Risiko ke Depan, Inilah Strategi yang Ditempuh Cisadane Sawit Raya

0
288

Buah kelapa sawit

PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) melihat produksi kelapa sawit Indonesia pada tahun 2023 kemungkinan akan turun apabila pola cuaca yang terbentuk oleh El Nino terjadi pada semester kedua. Frekuensi perubahan iklim yang semakin meningkat serta munculnya El Nino dapat meningkatkan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Oleh karena itu, sangat penting menginvestigasi faktor penunjang lain yang dapat mendukung peningkatan produksi kelapa sawit. Faktor tersebut termasuk metode pemupukan, pengelolaan air, dan strategi menanggulangi hama. CSRA melaksanakan langkah-langkah tersebut dengan disiplin dan urgensi. Semakin tepat langkah yang Perusahaan lakukan, semakin kecil dampak buruk yang terjadi.

“Perubahan iklim membuat pengelolaan perkebunan menjadi sebuah tugas yang menantang. Pada awal tahun terjadi banjir, dan jika El Nino mulai terbentuk di bulan Agustus, maka akan menyebabkan kekeringan pada semester kedua, walaupun dampak signifikan dari El Nino baru benar-benar terasa di tahun 2024,” kata Direktur Keuangan & Pengembangan Strategis CSRA, Seman Sendjaja dalam keterangan resminya.

CSRA menyampaikan datangnya El Nino merupakan faktor krusial yang harus dimonitor oleh Perusahaan karena akan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi harga sebelum dampaknya benar-benar mempengaruhi produksi. Yield TBS dan produksi CPO dapat dipengaruhi El Nino karena tanaman kelapa sawit sensitif terhadap kekeringan berkepanjangan yang diakibatkan oleh El Nino. Kekurangan pasokan air akibat berkurangnya curah hujan dan meningkatnya temperatur akan mempengaruhi kondisi pohon sawit.

Baca Juga :   Apkasindo: Kebijakan yang Membebani Dihapus Saja karena Perlambat Ekspor CPO

CSRA juga mengatakan mengingat kondisi cuaca selama enam bulan terakhir, nampaknya Perusahaan tidak akan mampu mencapai target produksi untuk tumbuh 10% per tahun sebagaimana pernah disampaikan pada awal tahun ini, walaupun terdapat perkiraan perspektif pertumbuhan yang menguntungkan pada kuartal ketiga.

“CSRA telah mengambil langkah proaktif dalam persiapan menghadapi El Nino, termasuk perencanaan pengelolaan air serta antisipasi kebakaran lahan di seluruh kebun Perusahaan. Dalam hal ini Perusahaan mengimplementasikan strategi worst-case scenario sambil berharap untuk hasil yang terbaik,” kata Seman.

Saat ini, langkah pengembangan strategis yang dilakukan Perusahaan adalah fokus untuk mengembangkan region Sumatera Selatan. Program investasi yang berhubungan dengan ekspansi di region Sumatera Selatan berjalan secara berkelanjutan, yang bila dilihat selama setahun terakhir, perkebunan Perusahaan di Banyuasin mengalami peningkatan area tertanam, meningkat dari 2.989,8 hektar menjadi 3.422,8 hektar pada akhir Juni 2023 yoy. Selain peningkatan area, produksi dari region Sumatera Selatan juga meningkat pesat dari 29.211 ton menjadi 39.637 ton per Juni 2023 yoy. Perusahaan juga melakukan berbagai investasi untuk meningkatkan produktivitas yaitu memperbaiki akses jalan internal kebun serta membangun perumahan layak huni bagi para pekerja dan staf.

Baca Juga :   Laba Bersih PermataBank Menebal 28,4% di Tahun 2023

Sebagai komoditas, harga CPO sangat terpengaruh oleh kondisi supply dan demand secara global. ASP CPO telah mengalami tren kenaikan harga yang sangat tinggi sejak awal tahun 2020 sampai dengan Maret 2022, mencapai level tertinggi sepanjang sejarah. Namun kini harga CPO mulai turun ke harga keekonomiannya, walaupun ada kemungkinan kembali naik pada semester kedua tahun ini yang diakibatkan oleh hambatan pada rantai pasok akibat datang nya El Nino.

Pada semester kedua, strategi Perusahaan fokus pada peningkatan yield dari tiap kebun guna mengamankan level produksi internal serta mengimplementasikan strategi harga. Targetnya adalah untuk mencapai target yang ditetapkan serta memastikan keberlanjutan usaha. Perusahaan juga tetap menjaga prinsip kehati-hatian dan memperkuat manejemen risiko.

Menyikapi kondisi perekonomian juga mempengaruhi harga CPO, Perusahaan tetap waspada dengan kondisi pasar yang berfluktuasi. Perusahaan juga terus melanjutkan pengembangan teknologi nya melalui mekanisasi panen serta melanjutkan proses sertifikasi ISPO terhadap kebun yang belum tersertifikasi. Proses sertifikasi ISPO saat ini sedang berlangsung di kebun PT SSG dan PT ABI yang merupakan bagian dari region Sumatera Selatan.

Baca Juga :   Di Depan Pebisnis Domestik dan Internasional, Menko Airlangga Beberkan Komitmen Indonesia untuk Kelapa Sawit

“Kami berkomitmen dalam menjunjung tinggi kebijakan strategis kami, dengan mengedepankan pemeliharaan arus kas yang stabil, penerapan efisiensi biaya pada seluruh operasional bisnis dan lebih seksama dalam pemantauan produksi, disamping terus menyempurnakan kebijakan keberlanjutan kami,” ungkap Seman.

Ia mengatakan dalam menyikapi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, pihaknya menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan keuangan. Penekanannya adalah memastikan aliran arus kas tetap lancar dengan mempertimbangkan segala potensi yang ditimbulkan oleh kondisi geopolitik.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics