Standard Chartered Turunkan Estimasi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun 2024

0
203

Standard Chartered mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi global 2023 di tingkat 2,7%, namun menurunkan estimasi pertumbuhan ekonomi tahun 2024 menjadi 2,9%, dari sebelumnya 3,0%.

Perekonomian di negara maju kemungkinan akan menjadi faktor utama adanya penurunan karena Amerika Serikat dan Eropa terus berjuang di bawah beban kenaikan suku bunga yang belum pernah terjadi sebelumnya serta kondisi pinjaman yang lebih ketat. Sebaliknya, di Asia, India dan kawasan ASEAN diperkirakan bisa terus menikmati momentum yang baik dan terus mendukung pertumbuhan global.

Perekonomian di negara maju terbukti jauh lebih tangguh dari yang diperkirakan. Kenaikan suku bunga yang agresif oleh The Fed dan Bank Sentral Eropa (ECB) sejauh ini memiliki dampak terbatas pada perekonomian Amerika Serikat (AS) dan kawasan Eropa. Meskipun AS menunjukkan tanda-tanda perlambatan dalam beberapa bulan ke depan, AS telah berhasil menghindari resesi sejauh ini. Sejumlah data juga menunjukkan bahwa kawasan Eropa telah tergelincir ke dalam resesi pada periode Q4-2022 dan Q1-2023, namun kondisi tersebut masih lebih baik dari perkiraan awal ketika aliran gas Rusia sangat dibatasi pada tahun lalu. Namun demikian, Standard Chartered masih memperkirakan AS akan masuk ke dalam resesi pada periode Q4-2023 dan Q1-2024.

Baca Juga :   Standard Chartered: Volume Perdagangan Kawasan Asia, Afrika dan TimTeng Diperkirakan Menyumbang 40% Perdagangan Global

Sebaliknya, pertumbuhan di kawasan ASEAN masih tetap sehat meskipun sedikit melambat. Meskipun belum terlihat adanya dampak positif dari dibukanya kembali China, Standard Chartered memperkirakan beberapa perekonomian ASEAN – termasuk Vietnam, Indonesia, dan Filipina – akan tumbuh lebih dari 5% di tahun 2023, sementara Thailand dan Malaysia diperkirakan tumbuh di atas 4%.

Terkait Indonesia, Standard Chartered mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2023 di atas konsensus yakni sebesar 5,1%. Pandangan konsensus terlihat semakin mendekati pandangan Standard Chartered setelah keluarnya hasil PDB kuartal pertama yang lebih kuat dari perkiraan awal. Sampai saat ini, konsumsi rumah tangga naik tipis sebesar 4,5% secara year-onyear dan pertumbuhan investasi melambat menjadi 2%, sementara pertumbuhan ekspor masih relatif kuat di tingkat 12%.

“Kami perkirakan konsumsi domestik akan terus meningkat di semester kedua, dengan didorong oleh inflasi yang rendah, aktivitas perekonomian yang kembali normal, serta peningkatan belanja pemilu,” kata Aldian Taloputra, Senior Economist, Standard Chartered Bank Indonesia.

Standard Chartered juga menurunkan perkiraan rata-rata inflasi tahun 2023 untuk Indonesia menjadi 3,9% (perkiraan akhir tahun: 3,1%) dari sebelumnya 4,1% (3,5%). Hal ini mencerminkan inflasi year-to-date yang lebih rendah dari perkiraan, serta ekspektasi Standard Chartered bahwa inflasi makanan akan relatif stabil. Inflasi makanan turun menjadi 1,2% year-on-year di bulan Juni dari tingkat tertinggi year-to-date sebesar 7,6% di bulan Februari, dengan dibantu oleh koordinasi antara bank sentral dan pemerintah untuk mempertahankan persediaan makanan yang memadai dan terus meningkatkan logistik.

Baca Juga :   Standard Chartered Bank Jalin Kemitraan dengan e-Commerce Kecantikan Sociolla untuk Tawarkan Produk Keuangan

Cluster CEO, Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei & the Philippines), Standard Chartered, Andrew Chia mengatakan pihaknya sangat bersemangat melihat bagaimana Indonesia bertahan melawan perlambatan ekonomi global sejauh ini, dan pihaknya berharap Indonesia dapat terus bertahan dan menyelesaikan tahun 2023 dengan catatan yang kuat.

“Sebagai negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di Asia Tenggara, Indonesia terus menjadi pasar utama bagi Standard Chartered. Kami bangga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui keterlibatan kami di pasar dan hubungan kami yang kuat dengan pemerintah Indonesia,” kata Andrew.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics