
Melantai di BEI, Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) Bidik Pertumbuhan 20% Tahun Ini

Abdul Rachim Sofyan, Komisaris Utama Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI)
PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), mengikuti jejak induknya PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS). Masa penawaran awal sudah mulai dilakukan pada hari ini, Selasa (18/7) hingga 24 Juli 2023.
HUMI melepaskan sebanyak 2,7 miliar saham atau 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana dilakukan. Dengan harga nominal Rp100 per saham dan harga penawaran perdana Rp100 per saham, HUMI membidik perolehan dana Rp270,7 miliar dari aksi korporasi ini.
Abdul Rachim Sofyan, Komisaris Utama HUMI mengatakan salah satu tujuan IPO ini dilakukan adalah untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dan anak usaha perseroan agar bisa memenuhi 20-30% porsi equity atas program investasi anak-anak perusahaan pada tahun 2023 dan 2024. Sementara itu, 70-80% sumber pendanaan lainnya bersumber dari bank dan lembaga keuangan non bank, mitra strategis dan atau penerbitan surat berharga non saham.
“HUMI memiliki fundamenal bisnis yang bagus dan sustain. Selama kehidupan masih ada di dunia ini, mobilisasi barang niaga dan orang akan tetap diperlukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan termasuk pergerakan barang niaga melalui laut. Apalagi, barang niaga tersebut adalah sumber energi yang merupakan basic need kehidupan manusia, selama itu pula segemen bisnis yang dijalankan oleh HUMI yaitu jasa penyewaan kapal, jasa penyewaan tug boat (kapal tunda), jasa pengelolaan kapal, jasa penyediaan ABK dan jasa pendidikan ABK, akan terus eksis dan berkembang secara sustainable dari waktu ke waktu,” ujar Abdul dalam acara paparan publik, Selasa (18/7).
HUMI memiliki beberapa core bisnis yaitu jasa penyewaan kapal baik sebagai transporter maupun storage untuk kapal minyak, LNG dan produk kimia cair dan kapal curah, termasuk tug boat service. HUMI juga bergerak di bidang jasa pengelolaan kapal minyak, kimia, LNG, dan tug boat; jasa manajemen kapal dan jasa pendidikan, pelatihan dan sertifikasi ABK.
Perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan bisnis perusahaan pasca IPO ini. Tirta Hidayat, Direktur Utama HUMI mengatakan selain optimalisasi pasar domestik yang pelungnya masih besar, HUMI juga akan go international. Selama ini HUMI baru bekerja sama dengan dua perusahan Jepang di pasar internasional dan beberapa bulan lalu bekerja sama dengan perusahaan asal Amerika Serikat untuk mensuplai awak kapal hingga mencapai 20 ribu.
Sebagai bagian dari ekspansi ke pasar global, HUMI juga sudah menjajaki kerja sama dengan perusahaan di Qatar, Belanda dan di regional dengan Vietnam dan Filipina.
“Pasar di dalam negeri tentu juga kalau kita melihat yang sudah terpenuhi bukan hanya oleh HUMI tetapi oleh semua perusahaan pelayaran yang ada di negara kita ini, paling hanya 20%. Jadi, masih sangat luas sekali. Tetapi internasional pun itu belum tergarap optimal,” ujar Tirta.
HUMI juga akan terus menambah armada kapalnya. “Beberapa waktu yang lalu kita sudah menambah lima kapal, dalam dua bulan ini kita menambah dua kapal, dan mungkin bisa tiga lagi sampai akhir tahun,”ujar Tirta.
Dari sisi kinerja keuangan, Tirta mengatakan tahun ini manajemen perseroan menargetkan pertumbuhan 20% baik untuk aset maupun laba. “Kelihatannya pada pertengahan tahun ini dari analisis yang sudah kami capai pada pertengahan tahun ini dan prognosa ke depan kelihatan ini akan terlampaui target 20% pertumbuhan aset dan profit,” ujarnya.
Leave a reply
