
PKB dan Demokrat Saling Menggoda untuk Koalisi dan Jadi Contoh Kedewasaan Demokrasi

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar/Dokumentasi PKB
Hasil silaturahmi politik antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat terkait dengan pembentukan koalisi besar. Akan tetapi, ajakan PKB kepada Demokrat itu belum berbuah manis karena “iman” politik partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu masih kuat.
“Karena imannya kuat, ya saya harus hati-hati omongnya. Lebih baik saya hati-hati, sebetulnya ini nggak saya buka, kalau nggak ditanya,” kata Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Muhaimin mengatakan, pihaknya berkeinginan mengembangkan koalisi dengan mengajak beberapa partai politik termasuk Partai Demokrat untuk membentuk koalisi besar. Namun, keinginan itu ditunda dulu karena jawaban Demokrat belum bersedia masuk dalam koalisi besar.
“Jadi rahasianya akhirnya saya belum melamar, karena ternyata imannya masih kuat. Nanti kita tunggu saja, moga-moga sepulang saya dari sini goyah. Namanya juga koalisi harus saling menggoda, supaya memperbanyak teman, saling mengisi,” ujar Muhaimin.
Sementara itu, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, pertemuannya dengan PKB berjalan cair dan saling bertukar pikiran satu sama lainnya. Dan, dalam pertemuan itu keduanya saling menggoda secara positif.
“Artinya kami saling bertukar pikiran, bertukar catatan, tadi diskusinya cair sekali, tentunya saya ingin mendengar langsung yang menjadi bacaan yang dimiliki Gus Muhaimin dan teman-teman PKB, begitu pula sebaliknya,” ujar Agus.
Karena itu, kata Agus, pihaknya berharap pertemuan antara PKB dan Demokrat bisa menjadi model bagi kedewasaan demokrasi di Indonesia. Dengan demikian, tidak ada lagi partai politik yang membatasi ruang untuk berkomunikasi, sekalipun dengan partai yang berseberangan sikap.
“Yang suka sering saya bingung itu kalau ada kekuatan politik yang merasa pokoknya saya di sini, Anda di sana. Anda selamanya menjadi musuh dan lawan saya. Itu tidak sehat, juga rasanya kurang dewasa. Yang tadi kami lakukan sebuah refleksi dan mudah-mudahan tidak berlebihan, saya tadi berharap juga pertemuan-pertemuan seperti ini juga bisa menjadi model yang baik,” kata Agus.
Leave a reply
