
Survei SMRC: Pemilih Kritis Paling Banyak Pilih PDI Perjuangan

Tangkapan layar SMRC
Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) telah merilis hasil survei terhadap elektabilitas partai politik pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di kelompok pemilih kritis. Dari hasil survei nasional yang dilakukan pada 18-19 April 2023, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menempati urutan teratas.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menilai pemilih kritis memiliki keunggulan tidak mudah goyah atau dipengaruhi dalam hal pilihan politik. Bahkan, pemilih kritis cenderung bisa mempengaruhi pemilih lainnya. Atas dasar tersebut, SMRC menilai, pemilih yang memiliki telepon/telepon selular terindikasi sebagai kelompok pemilih kritis.
“Mereka cenderung punya kesempatan lebih besar untuk mendapat informasi sosial-politik dibanding yang tidak punya telepon/telepon seluler, dan karena itu kritis dalam menilai berbagai persoalan,” kata Deni dalam rilis virtual pada Selasa (25/4/2023).
Secara rinci, Deni memaparkan pada posisi pertama ditempati oleh PDI Perjuangan dengan perolehan 16,1%, disusul oleh Partai Gerindra dengan 11,7%, Partai Golkar pada posisi ketiga 8,7%, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 6,1%, dan Partai Demokrat 5,1%.
Kemudian Partai Nasdem di posisi ke-6 dengan 4,9%, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4,4%, Perindo 3,3%, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,3%, Partai Amanat Nasional (PAN) 1,6%, Partai Ummat 1,3%, Partai Hanura 1,1%, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 1,0%, Partai Garuda 0,6%, Partai Gelora 0,3%, Partai Bulan Bintang 0,3%, Partai Buruh 0,2%, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) 0,0%. Sedangkan sebanyak 31,2% memilih tidak tahu/tidak jawab.
“PDI Perjuangan dipilih paling tinggi, kemudian Gerindra, Golkar, PKB, Demokrat, NasDem, PKS, dan partai-partai lain masing-masing di bawah 4%,” ujarnya.
Sementara itu, Deni mengatakan, apabila dilihat secara tren jangka panjang atau selama periode April 2020 hingga April 2023, dukungan pemilih kritis terhadap PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 23,1% menjadi 16,1%. Sebaliknya, dukungan terhadap Golkar justru mengalami kenaikan dari 5,1% menjadi 8,7%. Sedangkan, dukungan untuk partai-partai lain tidak mengalami perubahan yang signifikan atau masih berada di bawah 3%.
“Namun demikian proporsi dukungan pada partai dibanding hasil Pemilu 2019 terlihat tidak banyak berubah,” ucapnya.
Sebagai informasi, pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD merupakan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/telepon seluler, yang mana jumlahnya sekitar 80% dari total populasi nasional.
Dengan teknik RDD sampel, sebanyak 831 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±3.5% pada tingkat kepercayaan 95%, dengan menggunakan asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Leave a reply
