
Buffer Zone Plumpang akan Dibangun 52,5 Meter, Inilah Penjelasan Menteri Erick

Menteri BUMN, Erick Thohir
Pemasangan buffer zone menjadi opsi yang dipilih Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Pertamina untuk mengamankan supply kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) nasional, sekaligus keamanan masyarakat yang tinggal di sekitar Terminal bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang.
Pemilihan opsi tersebut juga karena relokasi pembangunan TBBM Plumpang di tanah Pelindo itu lahannya akan siap terbangun di tahun 2024. Mengingat TBBM ini menyimpan 15% dari stok nasional, maka tentu tidak bisa dilakukan penutupan begitu saja.
“Oleh karena itu sangat urgent untuk menjaga operasional di Plumpang dan juga keamanan keselamatan dari warga sekitar penumpang. Maka yang paling mendesak adalah pembangunan buffer zone,” ucap Nicke Widyawati Direktur Utama Pertamina dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI pada 14 Maret 2023.
Dalam kesempatan yang berbeda, Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan bahwa pembangunan buffer zone di sekitar TBBM Plumpang ini berjarak 52,5 meter.
“Nah ini buffer zone yang memang kita harus melakukan secepatnya mengenai zona ini pun hanya 52,5 meter,” kata Erick Thohir dalam RDP Bersama Komisi VI DPR RI pada Senin, (20/03/2023).
Erick menyampaikan bahwa sebetulnya di tahun 1972 jaraknya sudah sesuai yang mana belum banyak penduduk yang mendekati wilayah tersebut. Namun, mulai tahun 1987 daerah tersebut mulai dipadati penduduk.
“Bahkan kalau kita lihat tahun 2023 itu memang sudah berhimpit ya, bahkan mungkin pimpinan dan anggota Komisi pernah melihat juga foto-foto yang beredar ketika ada sebuah pipa itu berdekatan dengan dapur daripada penduduk,” jelas Erick.
Lebih lanjut terkait pemasangan buffer zone yang berjarak 52,5 meter ini, Erick mengatakan berdasarkan rata-rata internasional seharusnya pemasangan itu berjarak 500 meter.
“Padahal rata-rata internasional itu harusnya 500 meter. Nah ini memang yang kendala, yang memang tidak mungkin kami bekerja sendirian tanpa dukungan dari pada pemerintah daerah,” lanjutnya.
Erick mencontohkan Pupuk Kalimantan Timur yang hari ini buffer zone-nya 800 meter dan terbilang aman, namun tak menutup kemungkinan mengingat pertambahan penduduk yang signifikan kemudian akan menjadi isu ke depan. Tentu dalam hal ini, peran Pemerintah Daerah sangat diperlukan.
Adapun kajian buffer zone ini telah dilakukan oleh Sucofindo, dan per 16 Maret 2023 telah dilakukan pendataan dan perhitungan bangunan terdampak buffer zone 52,5 meter sebanyak sekitar 783 unit bangunan.
Leave a reply
