
KCIC Latih 159 Pegawai, Mulai dari Masinis hingga Teknisi Perawatan di Depo

Pelatihan pegawai KCIC tahap pertama/Dok. KCIC
Sebanyak 159 pegawai PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mendapatkan pelatihan kereta api cepat perdananya di Politeknik Perekeretaapian Indonesia, Madiun. Pelatihan yang telah digelar pada 27 Februari 2023 diberikan untuk bagian EMU Driver, On Call Emergency Response & Comprehensive Controller, dan EMU Machinist In Depot.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Rahadian Ratry mengatakan pelatihan ini merupakan sebuah milestone penting dan menjadi upaya KCIC dalam menyiapkan tenaga-tenaga profesional dari dalam negeri untuk pengoperasian dan perawatan kereta api cepat.
“Seluruh peserta pelatihan akan menjadi bagian sejarah kemajuan transportasi di Indonesia, karena KCJB adalah kereta api cepat pertama di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Setelah dilakukan handover dari tenaga profesional, nantinya para anak-anak bangsa inilah yang akan meneruskan sebagai operator dan maintenance KCJB,” ujar Rahadian dalam keterangan resminya.
Para pegawai tersebut akan mengikuti pelatihan di PPI Madiun dari 27 Februari 2023 hingga Juni dan Juli 2023. Lalu dilanjutkan dengan praktik lapangan. Pelatihan tersebut diberikan oleh PPI Madiun, Southwest Jiatoung University, dan Tianjin Railway Technical Vocational Colleger.
Pada tahap praktik lapangan, para peserta akan melakukan pengamatan dan mendampingi para tenaga-tenaga profesional yang telah berpengalaman dalam mengoperasikan kereta api cepat. Setelah melalui tahapan-tahapan tersebut, maka para petugas akan dilakukan asesmen dan sertifikasi baik di dalam negeri oleh Kementerian Perhubungan maupun instansi terkait sesuai bidangnya maupun secara internasional oleh Beijing Railway Administration.
Pelatihan tahap pertama ini diikuti oleh pegawai dengan profesi EMU Driver atau Masinis Kereta Api Cepat sebanyak 40 peserta; Controller atau petugas pengendali operasi sarana dan prasarana sebanyak 40 peserta; On Call Emergency Response & Comprehensive Controller atau petugas penanganan kondisi darurat sebanyak 39 peserta; dan EMU Machinist & Depot atau teknisi perawatan sarana di depo sebanyak 40 peserta.
Rahadian menjelaskan pelatihan ini adalah bukti komitmen dua negara dalam mewujudkan transfer pengetahuan yang bisa didapatkan dari proyek KCJB ini.
“Secara bertahap, KCIC akan terus melakukan rekrutmen dan pelatihan-pelatihan agar dapat memenuhi kebutuhan petugas operasional dan perawatan KCJB dari dalam negeri. Harapannya agar Indonesia semakin bisa disejajarkan dengan dunia internasional karena kehadiran Teknologi dan SDM yang mampu dan layak mengoperasikan Kereta Api Cepat,” kata Rahadian.
Leave a reply
