Sambil Menunggu Perizinan Impor Kereta, KCI Bakal Optimalkan Rekayasa Operasi

0
210
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Kereta Commuter Indonesia sedang melakukan pengadaan kereta baru produksi lokal melalui PT INKA untuk menambah armada dan meningkatkan kapasitas angkut. Hal ini sesuai dengan program jangka panjang perusahaan karena diprediksi volume pengguna yang semakin meningkat setiap tahunnya.

“Sebanyak 16 trainset sudah dipesan dengan nilai kurang lebih Rp4 triliun. Bahkan kesepakatan awal Memorandum of Understanding (MoU) sudah ditandatangani sejak tahun 2022. Kereta ini akan dapat dioperasikan pada tahun 2025-2026,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangan resminya.

Kereta Commuter Indonesia juga merencanakan pengadaan kereta bukan baru yakni untuk mengganti kereta yang rencananya akan dikonservasi mulai tahun 2023. Adapun Jumlah kereta yang akan dikonservasi sebanyak 10 pada tahun 2023 dan 19 pada tahun 2024.

Dalam keterangan resmi yang diterima The Iconomics, Kereta Commuter Indonesia telah melakukan Forum Group Discussion (FGD) terlebih dulu dengan melibatkan para stakeholders baik dari kementerian, pengamat dan komunitas pengguna commuterline untuk pengadaan kereta baru dan bekas.

Baca Juga :   Libur Panjang Iduladha, KAI Commuter Catat Stasiun yang Dekat Destinasi Wisata Laris

Hasilnya, impor kereta bukan baru memang menjadi pilihan utama untuk menggantikan kereta-kereta yang dikonservasi. Terdapat pilihan lain dengan melakukan upgrade teknologi pada kereta yang akan dikonservasi, hanya saja pilihan tersebut membutuhkan waktu satu sampai dua tahun untuk pengerjaannya.

Kereta Commuter Indonesia juga menyampaikan terkait update teknologi kereta ini, Kereta Commuter Indonesia juga sudah berdiskusi dengan PT INKA, Jepang dan Spanyol.

Kereta bukan baru tidak serta merta langsung digunakan untuk operasional commuterline. Akan tetapi, ada proses upgrade pada gerbong-gerbong kereta yang diimpor tersebut. Misalnya, mengganti air conditioner (AC) di dalam kereta, bangku-bangku di setiap kereta dengan barang-barang yang memiliki tingkat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi.

Kereta Commuter Indonesia menyebut setelah pekerjaan interior dan eksterior kereta selesai maka tingkat TKDN setiap trainset kereta menjadi sekitar 40%, di atas standar yang ada.

Selama proses perizinan belum diberikan, Kereta Commuter Indonesia akan melakukan optimalisasi rekayasa pola operasi agar operasional perjalanan commuterline tetap melayani para pengguna di seluruh lintas Jabodetabek.

Baca Juga :   KAI Meluncurkan KAIPay untuk Menarik Animo Milenial Gunakan Kereta Api

 

Catatan: Pembaruan berita dilakukan pada 3-3-2023 pada pukul 13.08 WIB.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics