Tingkatkan Keamanan Siber, Bawaslu Ketemu BSSN, Ini yang Mereka Lakukan

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) berupaya meningkatkan keamanan siber seluruh satuan kerjanya melalui Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Tujuannya untuk mencegah pencurian data di lingkungan pengawas pemilihan umum (pemilu).

Anggota Bawaslu Puadi mengatakan, pembentukan CSIRT penting dilakukan sebagai langkah pencegahan pencurian data di lingkungan pengawas pemilu. Kasus pencurian data pemilih yang pernah terjadi sebelumnya, menjadi pelajaran penting bagi Bawaslu untuk memperketat keamanan siber.

“Kasus pencurian data pemilih pernah terjadi sebelumnya. Maka dari itu, apa yang disebut reputasi kelembagaan yang atas nama Bawaslu ini harus dipertaruhkan reputasinya jangan sampai nanti Bawaslu sebagai pengawas justru juga terkena serangan oleh pihak tidak bertanggung jawab,” kata Puadi ketika rapat bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di Jakarta, Senin (20/2).

Dalam menghadapi Pemilu 2024, kata Puadi, terdapat data-data penting yang harus dilindungi seperti data di divisi pencegahan, penanganan pelanggaran, dan sengketa yang membutuhkan keamanan khusus.

“Melindungi dan menjaga keamanan data juga merupakan manifestasi tanggung jawab teman-teman di Bawaslu, baik di tingkat pusat maupun provinsi dan kabupaten/kota,” ujar Puadi.

Dengan upaya tersebut, kata Puadi, keamanan siber di lingkungan Bawaslu, dapat meningkatkan kepercayaan publik secara signifikan. Atas dasar tersebut, seluruh jajaran Bawaslu bersungguh-sungguh dalam menangani keamanan siber.

“Karena ini bagian dari komitmen Bawaslu agar political will Bawaslu dalam mendukung kebijakan atau sistem manajemen keamanan di lingkungan Bawaslu dalam apa yang disebut sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) berjalan dengan baik,” kata Puadi.

Sementara itu, Koordinator Pengembangan Ekosistem Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Pusat BSSN Sriyanto mengapresiasi upaya Bawaslu untuk meningkatkan keamanan siber, menjelang Pemilu 2024.

“Bawaslu adalah yang pertama dari 31 lembaga pemerintahan non-kementerian yang akan meluncurkan pembentukan CSIRT,” kata Sriyanto.