Laba Konsolidasi dari BUMN Mencapai Rp303,7 triliun di Tahun 2022

0
190
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Kementerian BUMN menyebut efisiensi telah melahirkan kineja BUMN yang baik pada tahun 2022. Menteri BUMN, Erick Thohir menjelaskan salah satu penyebab kinerja BUMN secara  konsolidasi meningkat signifikan sepanjang tahun 2022 karena ditunjang efisiensi. Salah satu indikatornya adalah penurunan rasio utang BUMN terhadap investasi yang turun dari 36,2% jadi 34,2%.

“Ada yang bilang utang naik tapi kan tentunya ekuitasnya juga naik. Ini yang kita tekankan bahwa BUMN banyak utang tidak dijaga dengan ekuitas yang baik itu salah,” jelas Erick dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPR RI Komisi VI pada 13 Februari 2023.

Erick menjelaskan modal BUMN pada 2022 yang mencapai Rp3.150 triliun atau jauh lebih besar ketimbang utang yang sebesar Rp1.640 triliun. Adanya utang BUMN yang terus berkurang tersebut juga dilakukan dengan mendorong percepatan pembayaran utang seperti di PLN dan pembayaran utang tepat waktu.

“Salah satu efisiensi yang ada di PLN itu bagaimana Capex (Belanja Modal) yang kita tekan targetnya 50% sudah mencapai 40%. Itu ada perbaikan penurunan utang sampai Rp96 triliun, jadi sekarang tinggal Rp404 triliun,” kata Erick.

Baca Juga :   Pelindo Regional 2 Bukukan Kinerja Positif di 2023

Tak hanya PLN, Menteri BUMN itu pula menyebut bahwa Pertamina juga sukses melakukan efisiensi US$2,4 miliar yang terdiri atas berbagai sumber belanja modalnya.

Laba konsolidasi BUMN diproyeksikan mencapai Rp303,7 triliun pada 2022 atau naik Rp179 triliun dari laba bersih konsolidasi pada 2021. Angka tersebut merupakan laba unaudited (belum diaudit).

“InsyaAllah nanti kalau diaudit pasti ada kurang lebihnya sekitar Rp303,7 triliun, artinya ada peningkatan yang sangat signifikan sebesar Rp179 triliun,” sebutnya.

Total laba konsolidasi BUMN tersebut sudah termasuk laba nontunai Garuda Indonesia yang mencapai Rp55,7 triliun.

Kinerja BUMN secara konsolidasi juga terindikasi dari peningkatan aset dari Rp8.978 triliun pada 2021 menjadi Rp9.867 triliun. Sementara, ekuitas BUMN secara keseluruhan mencapai dari Rp2.778 triliun pada 2021 menjadi Rp3.150 triliun pada 2022.

Hasilnya dari bisnis BUMN juga tumbuh positif, antara lain karena terlihat dari pendapatan yang mencapai Rp2.613 triliun pada 2022 dari sebelumnya yang sebesar Rp2.292 triliun pada tahun sebelumnya.

Leave a reply

Iconomics