Industri Otomotif Mau Pakai B35, Tapi Simak Dulu Deretan Catatannya

0
357
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyampaikan bahwa industri otomotif akan mencoba menggunakan biodiesel B35. Penggunaan campuran biodiesel sebesar itu masih belum dilakukan di negara-negara lain.

Ketua Umum Gaikindo Yohanes Nangoi mengatakan bahwa industri otomotif yang akan menggunakan biodiesel adalah kendaraan diesel atau yang menggunakan bahan bakar solar. Saat ini, terdapat lima juta kendaraan diesel di Indonesia.

Yohanes mengatakan penggunaan biodiesel B35 yang diluncurkan pada 1 Februari 2023 ini, industri otomatif mencoba-coba karena di dunia belum ada yang memakai B35.

“Kami pun pihak principal dari negara-negara asalnya bingung semua, karena sampe saat ini sebetulnya di dunia masih di bawah 10% penggunaannya. Waktu kita loncat B20 saja semua sudah bingung. Kemudian kita lakukan  B30, besok kita loncat B35 teriak semuanya,” kata Yohanes dalam dalam Energy Corner Special “B35 Implementation” belum lama ini.

Ketum Gaikindo mengungkapkan bahwa penggunaan B35 ini telah diujicoba saat di Dieng dan Bromo yang nyatanya aman-aman saja. Namun, yang perlu dikhawatirkan ialah titik bekunya akan lebih tinggi karena ada kandungan minyak, dan sifat higroskopsinya air yang harus dikontrol.

Baca Juga :   TMMIN Gandeng UGM Riset Biodiesel Sawit Sampai Robot Industri

Yohanes juga menyoroti terkait biodiesel yang saat ini masih belum memenuhi standar Euro 4. Menurutnya, hal ini harus menjadi perhatian bersama. Standar Euro 4 ini sudah tertuang dalam ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Mulai tahun 2022 sesuai dengan Peraturan Kementerian LHK maka kendaraan yang diproduksi di Indonesia harus Euro 4 standard ataupun emisi gas buangnya adalah Euro 4,” tambahnya.

Standar emisi Euro merupakan standar yang digunakan negara Eropa untuk kualitas udara di negara Eropa. Semakin tinggi standarnya maka semakin kecil pula kandungan gas karbondioksida, nitrogenoksida, volatil, karbonmonoksida, hidrokarbon yang kemudian berdampak pada lingkungan dan manusia.

Pada standar Euro 4, kandungan nitrogen oksida pada kendaraan berbahan bakar bensin tidak boleh lebih dari 80 miligram per kilometer, 250 miligram per kilometer untuk mesin diesel, dan 25 miligram per kilometer untuk diesel particulate matter.

Yohanes memberikan catatan bahwa meski industri siap menggunakan biodiesel B35 tapi keberlanjutannya perlu diperhatikan. Jangan sampai harga kelapa sawit melonjak, kemudian  otomatif ditinggalkan.

Baca Juga :   Menteri Airlangga Hartarto Dorong Peran BPPT Lebih Banyak Kembangkan Industri Nasional

“Kita harus jalan  terus ini ga bisa berhenti di tengah jalan,” tuturnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics