
Strategi Pegadaian Mendongkrak Pertumbuhan Bisnis di Tahun 2023

Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan meresmikan Rumah Digital Pegadaian (RDP) di Desa Mertelu/Dok. Pegadaian
Kinerja keuangan PT Pegadaian mengalami pertumbuhan pada tahun 2022. Aset Pegadaian tercatat per September 2022 mencapai Rp69,4 triliun, sedangkan tahun sebelumnya mencapai Rp66,2 triliun.
Pegadaian juga mencatat pendapatan per September 2022 mencapai Rp11,1 triliun, sedangkan tahun sebelumnya sebesar Rp10,8 triliun. Adapun omsetnya mencapai Rp130,6 triliun pada periode yang sama, tahun lalu omset mencapai Rp120,4 triliun.
Tahun ini, Pegadaian akan lanjutkan pertumbuhan bisnisnya. Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan sejumlah strategi bisnisnya tersebut.
“Kami dari holding mendapat inspirasi atau aspirasi dari holding bahwa Pegadaian tetap akan menguatkan bisnis intinya. Pegadaian tetap akan berdasarkan digadainya tentunya dengan penguatan-penguatan lain baik produknya, fiturnya, proses bisnisnya, itu akan kita kuatkan,” jelas Damar dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) belum lama ini.
Damar menjelaskan enam strategi bisnis Pegadaian. Pertama, penguatan bisnis inti berupa penguatan produk, fitur, dan proses bisnis yang berorientasi pada peningkatan kinerja bisnis inti. Kedua, proses penguatan bisnis syariah dengan pengembangan produk, fitur atau proses bisnis berdasarkan kinerja bisnis syariah.
“Kami juga akan menguatkan di bisnis syariah yaitu melalui KUR syariah yang kalau BRI tadi menyiapkan KUR konvensional, untuk Pegadaian kami menyiapkan secara syariah untuk KUR syariahnya,” ucap Damar.
Kemudian, new revenue stream yakni perluasan atau eksplorasi bisnis baru untuk mendapatkan new potential market melalui pengembangan produk baru dan inorganic growth. Keempat, penetrasi pasar berupa peningkatan penetrasi pasar dengan program kelembagaan dan penyelarasan proses bisnis.
“Dengan adanya holding tadi kami kerja sama dengan PNM dengan BRI tentunya market kami semakin besar,” tambahnya.
Kelima, monoline business model berupa peningkatan portofolio dan skala bisnis mikro melalui allignment produk dengan grup holding. Terakhir, penguatan channel dan layanan dengan penguatan jaringan fisik dan digital business model improvement guna peningkatan service excellence.
“Tentunya kami juga mengingatkan service excellence pada customer gimana dia datang ke Pegadaian dilayani dengan baik, nabung di Pegadaian lebih mudah, bagaimana berinteraksi dengan Pegadaian, dengan mudah,” katanya.
Leave a reply
