Sri Mulyani Beberkan Kunci Target Pertumbuhan Ekonomi 5,3% Tahun 2023 Bisa Tercapai

0
677

Baik Pemerintah maupun Bank Indonesia sama-sama memasang target optimistik untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 yaitu di level 5%, di tengah lingkungan global yang mengalami inflasi tinggi dan kemudian diikuti kenaikan suku bunga.

Pemerintah dalam APBN 2023 memasang target pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,3%. Tak jauh beda, Bank Indonesia seperti terungkap dalam Pertemuan Tahunan BI 2022, juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi kita berada di level 4,5% hingga 5,3%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tantangan utama tahun depan adalah kenaikan harga energi dan pangan, yang sebagiannya disebabkan oleh masalah geopolitik. Tetapi, kenaikan harga juga terjadi karena kenaikan sisi demand seiring dengan pemilihan ekonomi pasca pandemi. Inflasi tinggi akibat kenaikan harga direspons bank-bank sentral dengan menaikkan suku bunga agar inflasi tak terlalu liar.

“Paling tidak setengah tahun tahun depan, interest rate-nya tinggi, inflasi menurunya mungkin mulai bertahap. Itu risiko pertama yang harus kita lihat,” ujar Sri Mulyani dalam acara Kompas 100 CEO Forum 2022, Jumat (2/12).

Baca Juga :   Prabowo Dorong Efisiensi Belanja 2025, Tetapi Tidak untuk Bansos

Perempuan yang disapi Ani ini menambahkan berdasarkan bisik-bisik dari beberapa pejabat bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, Fed Fund Rate ini bakalan tinggi dan relatif lama. Karena itu, dampaknya terhadap perekonomian negara maju pun akan terasa sepanjang tahun 2023.

Bagi pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia, kenaikan suku bunga di negara maju ini menyebabkan terjadi capital outflow. “Surat Berharga negara kita dalam hal ini termasuk yang terkena capital outflow dari non resident,” ujar Sri Mulyani.

Karena itu, tambah Sri Mulyani, imbal hasil atau yield SBN pun akan terkerek naik. Bank Indonesia juga terpaksa menaikkan suku bunga acuannya yang sudah dimulai secara bertahap pada Agustus 2022 lalu, dari level 3,5% menjadi 5,25% pada November.

Halaman Berikutnya
1 2

Leave a reply

Iconomics