Belajar dari Kebangkrutan FTX, Inilah Saran Bos Indodax kepada Bappebti

0
562

Kebangkrutan FTX menjadi pelajaran penting bagi industri kripto, termasuk di Indonesia.  CEO Indodax Oscar Darmawan menyoroti pentingnya transparansi yang harus dilakukan para pelaku industry ini.

Pasca kebangkrutan bursa kripto FTX terbesar kedua dunia yang terjadi pada beberapa hari lalu, tidak bisa dipungkiri sedikit banyak mempengaruhi ekosistem kripto secara global. Tak terkecuali melahirkan sentimen negatif.

Oscar berpendapat bahwa isu likuiditas yang dialami oleh FTX perlu menjadi concern khusus bagi para pelaku industri untuk lebih transparan agar dipercaya oleh komunitas kripto karena keamanan aset investor dan transparansi merupakan hal yang sangat penting.

“Indodax sudah berdiri hampir sembilan tahun lamanya dan kami selalu berusaha menjaga kepercayaan para member kami. Likuiditas kami lebih dari 100% baik dari kripto maupun Rupiah. Sebagai pelaku industri saya juga berharap tidak ada exchange di Indonesia yang jatuh karena penyalahgunaan aset nasabah ini,” kata Oscar dalam keterangan resmi.

Oscar menyarankan adanya audit total kepada crypto exchange Indonesia yang sudah terdaftar di Bappebti demi transparansi dan perlindungan kepada para member.

“Audit yang dimaksud ialah audit exchange secara keseluruhan. Audit yang dilakukan oleh auditor yang paham cara blockchain berjalan jadi bukan sekedar pencatatan rupiah. Kita perlu melakukan penyamaan inventory kripto dan rupiah yang ada di orderbook dan saldo nasabah. Bukan hanya sekadar proof of reserve yang tidak berarti banyak namun juga proof of liability (yaitu jumlah total deposit member yang tercatat di dalam exchange). Selaku pelaku industri, saya menyarankan semua exchange di Indonesia berbuat hal yang sama, dan menyarankan pihak regulator dalam hal ini Bappebti untuk mewajibkan semua exchange untuk melakukan audit serupa,” kata Oscar.

Baca Juga :   Sidang Paripurna DPR Sahkan 2 Anggota DK OJK yang Baru

Adanya audit secara keseluruhan, saldo member dari setiap exchange bisa dicocokkan dengan proof of reserve dari exchange tersebut baik dari nominal rupiahnya maupun jumlah kriptonya.

“Saya juga berharap Bappebti dapat segera memberikan aturan baru yang meminta exchange menunjukkan hasil audit ini dan dilakukan reguler tiap hari kalau perlu. Dengan adanya laporan terbuka ini, harapannya semua orderbook, saldo member dan inventory akan match dan semuanya ada di Indonesia. Dengan semua inventory ada di Indonesia, saya yakin member akan terlindungi. Jangan sampai orderbook-nya di negara ini, saldo nya ada di third party dan inventory yang ada di Indonesia nya sendiri malah ternyata cuma kecil banget. Jangan sampai inventory tidak match antara yang ada di orderbook dengan yang dilaporkan karena berpotensi menjadi chaos di kemudian hari,” kata Oscar.

Leave a reply

Iconomics