Pandemic Fund Diluncurkan, Jadi Jembatan Kerja Sama Negara G20 dan Non G20

0
372

Pandemic Fund” yang pada awalnya dikenal dengan “the Financial Intermediary Fund for Pandemic Prevention, Preparedness, and Response (FIF-PPR) secara resmi diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam rangkaian KTT G20 Presidensi Indonesia di Bali.

Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan Indonesia hadir menyampaikan remarks dalam acara peluncuran tersebut. Acara yang dilaksanakan secara hybrid tersebut juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Australia, Menteri Keuangan Amerika Serikat, Menteri Ekonomi dan Keuangan Italia, Presiden Bank Dunia, Direktur Jendral Organisasi Kesehatan Dunia, Menteri Kesehatan India dan beberapa petinggi negara lainnya. Acara tersebut dibuka dengan penyampaian pidato kunci dan seremoni peluncuran Pandemic Fund atau Dana Pandemi oleh Presiden Jokowi.

Pandemi tidak boleh lagi memakan banyak korban jiwa dan meruntuhkan sendi-sendi perekonomian global. Untuk itu, Presidensi G20 Indonesia terus mendorong arsitektur kesehatan global di mana dunia harus memiliki kapasitas pembiayaan untuk mencegah dan menghadapi pandemi dan membangun ekosistem kesehatan yang tersinergikan lintas negara.

Perihal pembiayaan yang dibutuhkan sebesar US$31,1 milliar untuk PPR pandemi berdasarkan hasil studi Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia, Presidensi G20 Indonesia melalui Gugus Tugas Gabungan Keuangan-Kesehatan G20, telah memberikan hasil yang konkret dengan dibentuknya Pandemic Fund pada 8 September 2022. Hingga kini, lebih dari US$1,4 miliar komitmen finansial telah disampaikan oleh 24 donor baik dari negara G20, negara non-G20, dan lembaga filantrofi. Komitmen ini diharapkan akan terus bertambah seiring peningkatan kepercayaan dan minat global untuk berkontribusi pada dana tersebut.

Baca Juga :   DPR Pastikan Jokowi Kirim Nama Agus Subiyanto Calon Tunggal Panglima TNI Pengganti Yudo

Presiden Jokowi berterima kasih atas upaya kolektif, berkelanjutan dan komitmen yang sudah dilakukan, khususnya kepada para donor baik dari negara-negara anggota G20 maupun non G20, serta lembaga filantropi yang telah berkontribusi pada Dana Pandemi. Selain kontribusi dana, Presiden Jokowi juga mengajak semua pihak untuk mendukung beberapa inisiatif yang ada terkait kesehatan global seperti pembentukan platform koordinasi penanggulangan darurat kesehatan.

“Pembentukan Dana Pandemi dan komitmen awal kontribusi ini merupakan sebuah langkah awal yang baik. Namun demikian, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan dana ini mencapai tujuan yang dicita-citakan,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan resmi.

Menteri Keuangan juga menyampaikan bahwa Dana Pandemi ini akan ditargetkan sebagai katalisasi untuk sumber dana jangka panjang bagi penanggulangan pandemi, insentif bagi negara untuk meningkatkan investasinya terhadap PPR, serta penguatan koordinasi antar organisasi internasional.

“Dana Pandemi akan memainkan peran kunci dalam menjembatani kerja sama di antara anggota G20 baik negara maju maupun berkembang, anggota non-G20, dan pemangku kepentingan, termasuk filantropi, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil,” kata Menteri Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan resmi.

Presiden Bank Dunia Malpass mengucapkan selamat kepada Indonesia karena telah menjadi tuan rumah G20 2022 dengan sangat baik dan menyampaikan apresiasinya atas komitmen dari donor untuk memperkuat Dana Pandemi. Malpass menyerukan dana pandemi adalah bukti adanya koordinasi global. Malpass juga mengharapkan negara-negara untuk berkontribusi pada Dana tersebut.

Baca Juga :   Presiden Jokowi: Tahun 2020 Momentum Buat OJK Bersihkan Pasar Modal dari Manipulator

Dana Pandemi ini akan dikelola bersama oleh para kontributor dan perwakilan penerima, dan mitra lainnya dengan menggunakan mekanisme pengelolaan Bank Dunia atau disebut sebagai Wali Amanat (Trustee). Terkait pengaturan strategis termasuk peruntukan pendanaan dan tata kelola Dana Pandemi, dilakukan oleh Dewan Pengelola (Governing Board) yang dipimpin oleh co-chairs, Chatib Basri dari Indonesia dan Daniel Ngajime, Menteri Kesehatan Rwanda. Sementara untuk panduan teknis pelaksanaan termasuk kesekretariatan akan melibatkan WHO.

Chatib Basri selaku co-chair menekankan bahwa pembentukan Dana Pandemi merupakan suatu capaian penting terhadap upaya komunitas internasional untuk menyelaraskan dan menutup celah antara capaian riil dengan target pembiayaan yang hendak dicapai. Hal tersebut merupakan langkah pertama yang penting dalam memastikan dunia lebih siap untuk mempersiapkan, mencegah, dan menanggapi pandemi berikutnya.

“Kami berupaya memastikan bahwa pendanaan ini akan menambah nilai pembiayaan PPR pandemi,” kata Chatib Basri.

Pembiayaan dari Dana Pandemi dapat digunakan untuk memberi insentif kepada negara-negara agar berinvestasi lebih banyak dalam PPR pandemi, termasuk melalui Bank Pembangunan Multilateral (MDB) untuk lebih meningkatkan konsesional dan sumber daya domestik.

Baca Juga :   Presiden Jokowi Bakal Minta BUMN dan Swasta Libatkan BUM Desa

“Menghindari pandemi di masa depan membutuhkan investasi yang jauh lebih besar dalam PPR pandemi. Investasi ini akan membantu mencegah biaya yang jauh lebih besar yang akan dikeluarkan dunia jika kita tidak siap menghadapi krisis kesehatan global berikutnya,” kata Chatib Basri.

Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Dana Pandemi merupakan tonggak penting dalam perbaikan pencegahan, kesiapsiagaan, dan tanggapan (PPR) pandemi global. Ini harus mengatalisasi pembiayaan PPR jangka panjang, mendorong negara-negara untuk berinvestasi lebih lanjut dalam PPR pandemi, dan meningkatkan koordinasi di antara anggota G20 yang maju dan berkembang, anggota non-G20, serta entitas non-negara lainnya.

“Presidensi Indonesia akan segera berakhir. Kami telah menapaki jalan yang telah dilalui Presidensi Italia, dan kami pasti akan meninggalkan jejak untuk Presidensi berikutnya. Kami berharap India sebagai Presidensi berikutnya dapat membawa kami ke dunia yang lebih baik, dunia yang lebih sejahtera, dan dunia yang lebih aman untuk generasi yang akan datang,” kata Menteri Budi.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics