Pemerintah Diminta Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Subvarian Omicron XBB

0
279
Reporter: Rommy Yudhistira

Pemerintah diminta mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 varian subvarian Omicron XBB di Indonesia. Pemerintah bisa mempertimbangkan lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara antara lain Singapura sehingga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

“Harus meningkatkan kewaspadaan semua pihak. Pemerintah harus bisa mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia,” kata Ketua DPR Puan Maharani dalam keterangan resminya, Selasa (25/10).

Meski subvarian Omicron XBB tidak lebih parah dari varian Omicron, kata Puan, masyarakat jangan meremehkan varian baru Covid-19 tersebut. Pemerintah karena itu perlu mengetatkan pintu-pintu masuk seperti bandara untuk menekan laju penyebaran dan masuknya varian-varian baru Covid-19.

Di samping itu, kata Puan, pemerintah perlu mengintervensi peningkatan cakupan vaksinasi Covid-19, terutama booster di tiap-tiap daerah karena terpapar Covid-19 atau tingkat mobilitasnya tinggi. Sejak program booster diberlakukan sepanjang tahun ini, cakupannya hanya mencapai 27% per Oktober ini.

Karena itu, kata Puan, perlu dilakukan langkah-langkah yang dapat meningkatkan cakupan vaksinasi. Juga perlu mendorong penelitian dan pengembangan obat dan vaksin Covid-19, seperti vaksin bivalen yang merupakan perkembangan terbaru.

Baca Juga :   Kemendag Akan Tindak Tegas Produsen dan Penjual Minyak Goreng yang Tak Sesuai HET

“Sosialisasi vaksinasi perlu digalakkan sejalan dengan terjaminnya ketersediaan stok vaksin di seluruh wilayah di Tanah Air,” katanya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mendeteksi subvarian Omicron XBB di Indonesia. Karena itu, Kemenkes meminta masyarakat untuk waspada dan menjalankan protokol kesehatan, terutama dalam hal mengenakan masker.

“Ada gejala seperti batuk, pilek, dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober,” kata juru bicara Kemenkes M. Syahril.

Dengan adanya penemuan tersebut, kata Syahril, Kemenkes mengambil langkah antisipatif dengan melakukan testing dan tracing terhadap 10 kontak erat, yang mana hasilnya menunjukan bahwa seluruh kontak erat dinyatakan negatif Covid-19 varian XBB.

Syahril melanjutkan, sejak pertama kali ditemukan, sebanyak 24 negara telah melaporkan kasus Omicron XBB. Di Singapura, kata Syahril, varian XBB telah menyebabkan lonjakan signifikan kasus Covid-19, yang diiringi dengan tren perawatan di rumah sakit.

“Peningkatan kasus gelombang XBB di Singapura berlangsung cepat dan sudah mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2. Segera lakukan booster bagi yang belum, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat Covid-19,” kata Syahril.

Baca Juga :   Kematian Suporter di Kanjuruhan adalah Tragedi Kemanusiaan yang Perlu Diusut Tuntas

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics