
BCA Sebut Transaksi Online dan Cabang Meningkat Secara Bersamaan

Wakil Presiden Direktur BCA Armand Wahyudi Hartono/Iconomics
PT Bank Central Asia (BCA) Tbk menyebut bahwa 99,6% transaksi perbankan yang ada di perusahaan tersebut dilakukan secara online. Hanya dengan waktu 3 tahun, BCA Mobile diklaim berhasil menyalip seluruh transaksi-transaksi yang ada di channel perbankan.
Kendati demikian, kata Wakil Presiden Direktur BCA Armand Wahyudi Hartono, walau transaksi online naik, operasional kantor cabang tetap berjalan seperti biasa. Di saat bersamaan pandemi Covid-19 menjadi salah satu pendorong atau mempercepat meningkatnya transaksi secara online.
“Kalau di BCA itu tinggi e-channel. Cabang apakah sepi? Tidak. Cuma transaksi digitalnya saja yang meningkat. Pembukaan rekening online pun itu tetap di cabang,” kata Armand dalam acara ICON 2022 yang diselenggarakan di The Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (6/10).
Sejak BCA fokus operasional transaksi online, menurut Armand, jumlah nasabah juga mengalami peningkatan secara eksponensial hingga 27 juta nasabah dari sebelumnya hanya belasan juta nasabah. Dan, aktivitas perbankan di cabang masih tetap ramai, bahkan transaksinya meningkat.
“Jadi, kalau ditanya kantor cabang itu ditutup atau bagaimana? Ya tidak, cabangnya masih tambah ramai. Jumlah per transaksinya itu yang meningkat,” ujar Armand.
Di sisi lain, kata Armand, komoditas dan ekspor Indonesia juga menjadi salah satu faktor meningkatnya masyarakat yang masuk ke sektor perbankan. Dan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia mengalami peningkatan seiring dengan pencapaian komoditas dan ekspor yang baik.
“PDB Indonesia meningkat, Eropa resesi, kita untung komoditas lagi cukup baik, ekspor bagus. Dengan begitu jumlah orang masuk perbankan meningkat,” kata Armand.
Masih kata Armand, semakin meningkatnya PDB Indonesia, maka peluang bagi para pelaku bisnis juga semakin terbuka lebar. “Bagi yang di bisnis, opportunity Indonesia bagus, demografi juga bagus,” katanya.
Leave a reply
