
Sampoerna Agro Membukukan Penjualan Rp2,6 Triliun di Semester I-2022

Buah kelapa sawit/Antara
PT Sampoerna Agro Tbk melihat harga pasar minyak sawit (crude palm oil/CPO) tetap menguat dengan harga rata-rata RM6.453 per ton pada kuartal kedua tahun 2022 dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2022 sebesar RM6.166 per ton.
“Menguatnya harga CPO yang mencapai harga tertinggi sepanjang masa pada periode 1Q22 dan dampak dari pulihnya produksi TBS di 2Q22 dimana kondisi cuaca yang menguntungkan telah membuat perusahaan mempertahankan profitabilitasnya yang solid di paruh pertama tahun ini (1H22). Dengan demikian, Perseroan berhasil membukukan EBITDA yang kokoh sebesar Rp1,1 triliun di 1H22,” kata CEO Sampoerna Agro Budi Halim dalam keterangan resmi.
Berkat menguatnya harga CPO di awal tahun 2022, harga jual rata-rata (ASP) Sampoerna Agro mencapai sekitar Rp14.800/kg pada semester I-2022, meningkat 48% yoy dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya (1H21). Pada inti sawit, yang merupakan produk penyumbang penjualan terbesar kedua, harga jual rata-ratanya sekitar Rp10.800/kg pada semester I-2022, meningkat 63% yoy dibandingkan dengan semester I-2021.
Perseroan membukukan total penjualan Rp2,6 triliun pada semester I-2022, atau sedikit menurun 2% yoy dari semester I-2021. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari CPO, penyumbang pendapatan terbesar. Pendapatan dari CPO turun 6% yoy akibat volume penjualan CPO yang lebih rendah. Di sisi lain, palm kernel (PK) mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 32% yoy, ditopang oleh penguatan harga rata-rata PK.
Sampoerna Agro juga menyampaikan penyumbang penjualan terbesar ketiga adalah kecambah perseroan dengan merek dagang DxP Sriwijaya yang berhasil menduduki pangsa pasar di posisi kedua terbesar di Indonesia. Penjualan dari DxP Sriwijaya pada semester I-2022 adalah sebesar Rp84 miliar, atau sekitar 3% dari total penjualan konsolidasian.
Penjualan dari DxP Sriwijaya tahun ini semakin cemerlang dari tahun sebelumnya karena mengalami kenaikan 15% yoy jika dibandingkan semester I-2021. Hal ini ditopang oleh peningkatan volume penjualan sebesar 17% yoy menjadi 10 juta butir kecambah.
Kondisi cuaca yang mendukung telah meningkatkan kegiatan panen kami pada kuartal kedua tahun 2022, sehinga menghasilkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) yang lebih baik. Total produksi TBS, termasuk pembelian dari pihak eksternal pada kuartal II-2022 mencapai 462 ribu ton, meningkat 42% qoq dibandingkan kuartal I-2022, tetapi lebih rendah 2% yoy dibandingkan tahun sebelumnya (kuartal II-2021). Akan tetapi, dampak dari kondisi cuaca yang kurang mendukung di kuartal I-2022 menyebabkan total produksi TBS turun sebesar 19% yoy menjadi 787 ribu ton di semester I-2022.
Leave a reply
