
Kehadiran 3 Brand Ini Membuka Pasar Retail Kopi Asli Indonesia

CEO & co-founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata (kiri), CEO dan founder Kopi Janji Jiwa Billy Kurniawan (kiri kedua), CEO Kopi Soe Sylvia Surya (kanan kedua), Managing Principal of MD Co Merry Riana (kanan kedua)/Iconomics
Kemunculan Kopi Kenangan, Kopi Janji Jiwa, dan Kopi Soe disebut membuka gerbang kopi asli Indonesia untuk bersaing dengan produk kopi asing yang sebelumnya mendominasi. Dan, disebutkan pangsa pasar retail kopi itu hanya 7% untuk 2018.
“Jadi, memang pasarnya sangat kecil, pasar kecil yang sedang berkembang,” kata CEO sekaligus co-founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata dalam acara InspiraFest 2022 di Jakarta, Sabtu (13/8).
Edward menuturkan, kendati bekompetisi, ketiga brand kopi tersebut memiliki semangat yang sama: perlahan membuka pasar retail kopi dengan membuka gerai-gerai yang mulai menjamur di berbagai wilayah di Indonesia. Kehadiran ketiga brand itu dinilai mampu mengubah persepsi masyarakat yang menganggap minum kopi di kafe pasti membutuhkan biaya tidak sedikit.
“Pasar kecil tadi karena dulu persepsi kopi mahal. Makanya Kopi Kenangan, Kopi Janji Jiwa, dan Kopi Soe datang, jadi otomatis pasar membesar,” kata Edward.
Soal kompetitor, kata Edward, pihaknya sejauh ini selalu memantau strategi dan langkah-langkah pesaing mereka. Kendati begitu, semangat yang diusung ketiga brand itu sama: mencoba membuat budaya.
“Kita cek, naik harga tidak nih. Wah tetangga naik, ya sudah kita naik juga. Normallah seperti itu,” kata Edward.
Sementara itu, CEO dan founder Kopi Janji Jiwa Billy Kurniawan mengatakan, ketiga brand kopi tersebut berperan dalam mengenalkan kopi lokal sehingga masyarakat bisa menikmati kopi asli Indonesia. “Orang bisa enjoy, dari generasi muda sampai generasi tua pun dapat menikmati,” ujar Billy.
Walau sama-sama di bisnis kopi, menurut Billy, tiap-tiap merek memiliki keunggulan tersendiri. Karena itu, tidak perlu khawatir bahwa akan kehilangan pelanggan karena Kopi Janji Jiwa, misalnya, memiliki keunggulan tersendiri dibanding pesaingnya.
“Saya percaya di Kopi Kenangan itu punya core value sendiri, dan kita juga punya sendiri, Janji Jiwa itu soul banget. Dan saya percaya Kopi Soe juga punya core sendiri. Inilah yang mendekatkan kita, relevansi kita kepada konsumen-konsumen kita. Kita punya market masing-masing. Di situlah kita relevan dengan konsumen kita,” ujar Billy.
Sedangkan, CEO Kopi Soe Sylvia Surya menuturkan, dengan pola pikir yang berbeda dalam berkompetisi, maka akan melahirkan kreativitas yang bisa berkembang. Juga menjadi motivasi dalam menjalankan bisnis.
“Apalagi teman-teman di sini sudah menjadi panutan dalam ekspansi yang cepat, share market yang luas, dan itu menjadi motivasi. Jadi kita melihat bagaimana pergerakan mereka dan melahirkan kreativitas,” kata Sylvia.
Dengan mempertahankan kreativitas, kata Sylvia, para pelaku usaha dapat mengembangkan bisnisnya dan membentuk pola pikir yang positif dalam berkompetisi dengan pesaing. “Jadi bagaimana mindset diubah jadi sesuatu yang positif. Jadikan motivasi. Dari creativity menjadi motivasi kita di company dan brand,” kata Sylvia.
Leave a reply
