
Sempat Sentuh Level Terendah di US$ 6.462,2, Harga BTC Kembali ke Atas US$ 7.000

Ilustrasi
Minggu ini, pergerakan harga Bitcoin (BTC) sempat menyentuh level terendah sejak 12 Mei 2019 di US$ 6.462,2 pada Rabu (18/12).
Namun, bak wahana permainan roller coaster, pada hari yang sama, harga BTC bergerak hingga level tertinggi US$ 7.387,7. Dibuka dengan harga US$ 6.613,5 pada awal perdagangan, harga BTC pada hari tersebut ditutup di US$ 7.276. Alhasil, sepanjang hari itu, kenaikannya mencapai 10,02%.
Namun, selama sepekan hingga saat artikel ini dibuat, harga BTC turun sebesar 1,64%. Meski turun, cryptocurrcency nomor wahid ini berhasil naik kembali ke level di atas US$ 7.000.

Sumber: Investing.com
Lantas bagaimana prosepek ke depan?
Menggunakan grafik harian, indikator MA-9 (rata-rata harga 9 hari), menunjukkan saat ini harga bergerak di atas garis MA-9 yang mengindikasikan kondisi kembali bullish. Artinya, pelaku pasar didominasi oleh para pembeli.
Secara teknikal, beberapa hari ke depan, diperkirakan harga BTC akan bergerak di kisaran US$ 7.031 sebagai support (S3) dan US$ 7.244 sebagai resistance (R3).
Salah satu isu yang perlu dicermati adalah kasus PlusToken di China. Ini adalah kasus penipuan dengan skema ponzi dimana para pelakunya berhasil mengumupulkan Bictoin senilai US$ 34 juta. Mereka telah menjual sekitar 25.000 BTC ke pasar, sebagian besar melalui exchanger Huobi.
Menurut Chainalysis, penjualan Bitcoin yang dilakukan oleh PlusToken itu menjadi salah satu penyebab jatuhnya harga BTC selema beberapa waktu belakangan ini. Persoalannya, pengelola PlusToken dilaporkan masih menyimpan sekitar 20.000 BTC. Bila BTC tersebut juga dijual, bukan tak mungkin harga BTC kembali tertekan.
Leave a reply
