Setor Rp27,09 Triliun ke Negara, Ini Strategi BRI untuk Lanjutkan Capain Positif

0
474

Kementerian BUMN belum lama ini menyampaikan capaian laba BUMN pada 2021 mencapai Rp126 triliun, meningkat dari laba tahun 2020 yang senilai Rp13 triliun alias tumbuh 869%. BRI pun menyebut pihaknya sebagai BUMN yang mencatatkan laba tertinggi sebesar Rp32,22 triliun di tahun 2021 atau setara 25,5% dari total laba seluruh BUMN di tahun 2021.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan transformasi yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN terbukti memberikan dampak positif terhadap BRI dan seluruh perusahaan BUMN secara umum, oleh karenanya transformasi ini akan terus diperkuat untuk menjaga keberlanjutan bisnis ke depan.

Dikutip dari keterangan di website BRI, Sunarso mengungkapkan penopang utama pertumbuhan laba BRI di sepanjang tahun 2021 lalu terletak pada kinerja kredit dan penghimpunan Dana PihakKetiga (DPK) yang tumbuh positif disertai penurunan biaya bunga yang signifikan, dan di saat bersamaan perseroan mampu mengelola portfolio mix dan kualitas aset sehingga dapat meningkatkan yield asset.

Ia mengatakan raihan laba BRI membuktikan perseroan dapat terus meng-create economic value kepada seluruh stakeholders di tengah kondisi yang menantang.

Baca Juga :   Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya: 31% Pemegang Polis Korporasi Sepakati Restrukturisasi

BRI menyatakan telah menyetorkan dana sebesar Rp27,09 triliun kepada negara di sepanjang tahun 2021 lalu. Setoran tersebut terdiri dari pembayaran pajak senilai Rp20,17 triliun dan pembayaran dividen atas laba tahun buku 2020 senilai Rp6,92 triliun. BRI pun menyabut sejak tahun 2019 hingga 2021, BRI telah menyetorkan pajak dan dividen kepada negara dengan jumlah total mencapai Rp82,03 triliun.

Ada 4 strategi yang disiapkan BRI untuk meneruskan capaian positif hingga akhir 2022. Pertama, selective growth, di mana BRI berfokus pada sektor yang memiliki potensi tinggi, dengan eksposur minimum terhadap gejolak eksternal, yaitu sektor pertanian, industri bahan kimia, serta makanan dan minuman.

BRI akan meneruskan strategi businessfollow stimulus dengan memfokuskan pertumbuhan berdasarkan stimulus pemerintah untuk membantu penguatan pertumbuhan ekonomi domestik.

BRI akan fokus pada kualitas, selektif dalam menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah, serta menerapkan soft landing strategy dengan membentuk cadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah restrukturisasi.

Baca Juga :   Bank Raya Menggandeng Agen BRILink Pasarkan Pinang Dana Talangan

BRI juga fokus pada pinjaman dengan high yield tinggi yaitu segmen mikro dan consumer loan serta meningkatkan efisiensi melalui peningkatan dana murah (CASA).

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics