
Bank Syariah Indonesia Mengembangkan Halal Value Chain Berbasis Koperasi

Ilustrasi nasabah BSI/Dok. BSI
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengembangkan ekosistem halal value chain berbasis koperasi dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM).
BSI ambil peran dalam proses pendampingan dan pembiayaan KUR berbasis syariah bagi petani lokal untuk dapat mengembangkan usahanya. Dari sisi pembiayaan sesuai syariah untuk diversifikasi alat-alat pertanian moderen sehingga hasilnya dapat optimal dengan proses yang efektif.
“Untuk daerah Jawa Barat sendiri, ada lebih dari 3700 petani yang siap kami dukung untuk go digital sehingga kedepannya para petani ini dapat naik kelas dalam hal ekonomi serta memperluas lapangan kerja baru di daerahnya,” kata Wakil Direktur Utama 1 BSI Ngatari dalam keterangan tertulis.
Komitmen ini menandai keseriusan BSI untuk terus mendorong kemajuan ekonomi di segmen pembiayaan KUR Syariah, setelah sebelumnya BSI tengah menggandeng berbagai institusi baik pemerintah, e-commerce maupun pesantren. Hal ini juga sejalan dengan amanah yang diberikan kepada BSI untuk penyaluran KUR Syariah tahun 2022 sebesar Rp12,5 triliun.
Pesantren Al Ittifaq Bandung dipilih sebagai pesantren yang nantinya akan berperan sebagai monitoring program, standby buyer untuk proses pemasaran hingga proses pendampingan kepada petani lokal agar hasil tani terus berjalan dan suistain. Tentu hal ini sejalan dengan nilai-nilai ekonomi syariah yang terus membangun kapasitas ekonomi dari sisi finansial, spiritual dan sosial, salah satunya melalui pesantren.
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan Pesantren Al Ittifaq ini akan menjadi pusat pelatihan dan role model dari berbagai pesantren yang memang didorong untuk melakukan digitalisasi pertanian, sedangkan dari segi permodalan didukung oleh berbagai lembaga yakni LPDB-KUMKM, Bank Indonesia, Bank Syariah Indonesia dan BAZNAS.
Leave a reply
