Harga Batubara Diperkirakan akan Tetap Tinggi Tahun Ini

0
648

Harga batubara global diperkirakan tetap tinggi pada tahun 2022 ini karena kebutuhan yang meningkat, bahkan melebihi kondisi prapandemi Covid-19. Permintaan terbesar terutama dari China dan India yang mengkonsumsi 60% batubara global.

“Harga batubara kemungkinan besar akan tetap tinggi, kemungkinan besar di atas US$70 per ton. Kenapa? secara kebutuan ternyata tahun ini ada kemungkinan kebutuhannya lebih tinggi daripada prapandemi. Salah satunya adalah PLTU-PLTU baru yang masuk ke market-nya China itu sangat besar sekali. teruatama di tahun 2020 dan lima tahun yang akan datang,” ujar Mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang kini menjadi Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Arcandra Tahar, dalam acara PGN Energy Economic Outlook, Rabu (12/1).

Arcandra menjelaskan selain faktor pandemi, penentu harga batubara pada tahun ini adalah permintaan dari China dan India yang mengkonsumsi 60% batubara global. Menurutnya, China masih membutuhkan batubara sebagai sumber energi murah agar produk mereka tetap bersaing.

Faktor yang juga mempengaruhi harga batubara pada tahun ini adalah hubungan dagang antara China dan Australia. Hubungan yang tak harmonis antara kedua negara ini menimbulkan kekurangan pasokan batubara di China. Kekurangan pasokan batubara di China ini kemudian dipenuhi oleh Amerika Serikat dan Kanada.

Baca Juga :   Indonesia Punya Potensi EBT tapi Lambat Dalam Pengembangannya, Apa Kendalanya?

“Dulu Kanada dan Amerika mensuplai batubara ke Eropa, karena China shortage mereka menjual ke China, Eropa kekurangan, naiklah harga batubara sampai di atas US$200 per ton,” ujar Arcandra.

Harga batubara pada tahun ini juga tergantung kebijakan produksi di negara produsen batubara seperti Indonesia, Rusia dan Australia. “Mungkinkah Indonesia meningkatkan produksi coal-nya agar demand dari China dan India bisa terpenuhi? Ini sebuah faktor yang harus kita lihat,” ujar Arcandra.

Arcandra mengatakan China sendiri sebenarnya memiliki cadangan batubara yang berlimpah, terbesar keempat di dunia. Namun, kebutuhan batubara domestiknya tak bisa terpenuhi sendiri semua karena ketatnya kontrol kebijakan terutama dari sisi lingkungan. “Itu sebabnya harga tetap tinggi dan diperkirakan di atas US$70 di tahun 2022,”ujarnya.

Leave a reply

Iconomics