Buka Perdagangan Saham, Presiden Apresiasi Kinerja Bursa Tahun 2021

0
136

Presiden Joko Widodo membuka secara resmi perdagangan saham tahun 2022 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (03/01/2022). Pada kesempatan tersebut, selain menyampaikan keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19 selama tahun lalu dan tantangan kedepan, kepala negara juga mengapresiasi kinerja pasar saham sepanjang tahun 2021 lalu.

Presiden menyampaikan tahun 2021 lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sekitar 10,1%. “Ini sebuah angka yang lumayan tinggi dan kalau dibandingkan dengan Filipina, dengan Malaysia, dengan Singapura, kita juga masih yang paling atas,” ujar Presiden.

Indeks saham Singapura, ungkap Presiden naik 9,8%. Sedangkan Malaysia dan Filipina mengalami penurunan masing-masing -3,7% dan -0,2%.

Selain performa IHSG yang memberikan imbal hasil yang positif, Presiden juga mengapresiasi pertumbuhan jumlah investor di pasar modal. Ia mengatakan pada tahun 2017, jumlah investor pasar modal Indonesia masih 1,1 juta dan saat ini mencpaai 7,4 juta invesor. Pertumbuhan jumlah investor ini, tambah Presiden terutama didorong oleh pertambahan jumlah investor ritel dari anak-anak milenial dan Generasi Z.

Baca Juga :   Jika Buruk, Apindo Dukung Jokowi Copot Menteri di Tengah Jalan

“Kita harapkan ini akan terus membesar dan akan memberikan dorongan kepada pertumbuhan ekonomi negara kita,” ujar Presiden.

Presiden mengajak untuk terus bekerja keras mengahadapi tantangan pada tahun 2022 ini. Beberapa tantangan yang dihadapi tahun 2022 ini, menurut Presiden, antara lain varian baru Covid-19 yaitu Omicron, kenaikan inflasi, tapering off di negara maju, disrupsi rantai pasok akibat kekurangan kontainer dan kelangkaan energi di sejumlah negara. Tantangan-tantangan ini, tambah Presiden akan menganggu ekspor Indonesia.

“Saya kira tantangan-tantangan itulah yang akan kita hadapi dan saya meyakini dengan semangat kerja keras kita bersama, tantangan-tantangan itu bisa kita lalui dengan baik,” ujarnya.

Indonesia melalui tahun 2021 lalu dengan tantangan yang sanagt berat akibat kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan akibat varian Delta pada pertengahan tahun. Namun, Presiden menyampaikan saat ini, jumlah kasus sudah berhasil dikendalikan.

Pada pertengahan Juli 2021, jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia mencapai sekitar 56.000 kasus. “Pada hari kemarin 2 Januari 2022, dari 56 ribu di pertengahan Juli, kemarin berada di angka 174 kasus per hari,” ungkap Presiden.

Baca Juga :   Pemerintah Diminta Segera Kirimkan Surpres dan DIM untuk RUU TPKS

Presiden mengajak agar jumlah kasus yang terkendali ini dijaga agar tidak tidak terjadi lagi lonjakan kasus seperti tahun 2021 lalu.

Vaksinasi juga terus digalakan oleh pemerintah. Presiden mengungukapan per hari ini, jumlah dosis vaksin yang sudah disuntikan mencapai 281.299.690 dosis. Vaksinasi anak sudah mencapai 3,8 juta.

“Hari ini [vaksin] dosis pertama sudah 79,6%, dosis kedua 54,8%. Dan untuk ibukota-ibukota provinsi, kota-kota besar yang interaksi masyarakatnya tinggi juga sudah di atas 70%. Sebanyak 27 provinsi sudah mencapai target dosis pertama di atas 70%,” ujar Presiden.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics