
Memahami Usulan dan Risiko Digitalisasi Rupiah, Ini Penjelasannya

Heri Gunawan, anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Gerindra/Iconomics
Usulan calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung soal penerbitan rupiah digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC) untuk meredam disrupsi teknologi digital yang berkembang pesat saat ini mendapat perhatan dari anggota Komisi XI DPR. Salah satunya datang dari Heri Gunawan yang merupakan anggota Fraksi Gerindra.
“Karena menurut bapak UU Mata Uang tidak mengatur terkait adanya digital currency, mungkin seperti itu, akhirnya munculah CBDC,” kata Heri dalam uji kelayakan dan kepatutan calon Deputi Gubernur BI, Jakarta, Selasa (30/11).
Menurut Heri, usulan Juda Agung soal CDBC itu menimbulkan risiko terhadap stabilitas sistem keuangan nasional. Apalagi jika sudah digunakan oleh masyarakat sebagai salah satu alat transaksi yang sah.
“Nah ini juga patut untuk disampaikan, karena dengan adanya CBDC ini seberapa yakin bapak dengan CBDC BI dapat digunakan untuk menggantikan uang konvensional,” ujar Heri.
Menanggapi pernyataan Heri itu, Juda Agung mengatakan, program keuangan digital yang diusulkannya itu apabila terpilih sebagai Deputi Gubernur BI praktiknya akan dilakukan secara bertahap. Perkiraan penerbitan CDBC sebesar 20% dari uang yang beredar.
“Jadi ini untuk mengurangi risiko, misalnya terjadi listrik mati, kalau semua serba digital tentu saja ini akan menjadi sebuah risiko besar. Jad, ini tetap harus dilakukan, tetap dilakukan ada uang kertas, logam, dan CBDC tadi dengan porsi yang mungkin akan dilakukan secara bertahap,” ujar Juda.
Di sisi lain, kata Juda, CDBC dikeluarkan dalam rangka menarik kepercayaan masyarakat yang masih ragu-ragu untuk beralih ke digitalisasi ekonomi. Juga akibat munculnya aset kripto yang sampai saat ini belum memiliki legalitas dan peraturan yang jelas dari pemerintah.
“Menurut hemat kami bisa menjadi upaya kita dalam tanda kutip memerangi kripto, artinya kalau dengan kripto bisa melakukan transaksi pembayaran secara digital, dengan adanya CBDC tentu saja orang akan lebih percaya dengan adanya CBDC,” ujar Juda.
Jika terpilih sebagai Deputi Gubernur BI, kata Juda, pihaknya akan mensosialisasikan CDBC kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih memahami struktur digitalisasi ekonomi sebagai alat transaksi di masa mendatang.
“Mengenai CBDC ini belum banyak masyarakat tahu, tentu saja ini perlu sosialisasi dan perlu terus kita komunikasikan dengan masyarakat dan kalau kita lihat YouTube semakin banyak ini mengenai apa itu CBDC dan sebagainya,” kata Juda.
Leave a reply
