BRI Ciptakan Nilai Baru Lewat Digitalisasi

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan digitalisasi proses bisnisnya untuk 5 tahun ke depan. Strategi digitalisasi ini diharapkan akan membantu meningkatkan efisiensi proses bisnis BRI serta menghasilkan model bisnis baru yang dapat menciptakan value bagi nasabah dan stakeholder.

“Kita berarah pada dua hal: yang pertama adalah untuk mendigitalisasi proses bisnis kita, agar dapat memperoleh efisiensi. Yang kedua, digitalisasi ini harus kita arahkan untuk mendapat model bisnis baru,” kata Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta pada 6 November lalu.

Sunarno mengatakan, pihaknya berharap lewat digitalisasi akan meningkatkan efisiensi terutama mengurangi biaya produksi. “Dan itulah yang akan ditransmisikan menjadi suku bunga dan harga kredit,” kata Sunarso.

Dalam era ekonomi digital, kata Sunarso, kinerja positif perusahaan sudah tidak relevan jika hanya diukur lewat pertumbuhan profit. Karena itu, proses digitalisasi ini dimaksudkan untuk menciptakan model bisnis yang baru, menciptakan nilai baru baik kepada nasabah maupun para pemangku kepentingan.

“Selama ini nilai menciptakan nilai selalu berdasarkan pertumbuhan profit. Belakangan, menciptakan nilai itu juga melalui bagaimana produk/layanan tersebut dapat diakses oleh masyarakat banyak,” katanya lagi.

Tantangan hari ini, kata Sunarso, bank tidak hanya memberi kredit kepada usaha besar, tapi juga memiliki semangat mengangkat usaha rakyat dan usaha kecil. BRI karena itu mengambil peran di situ: siap melayani rakyat seluas-luasnya dengan biaya yang murah.

Kendati demikian, Sunarso mengingatkan soal tantangan dalam hal melayani masyarakat seluas-luasnya. Pertama adalah biaya personel dan kedua adalah risiko finansial. Berdasarkan tantangan itu, maka BRI fokus mengembangkan produk digital. Dan itulah pilihan yang telah ditetapkan BRI.