Pertamina Diminta Lakukan Audit Forensik karena Terbakarnya Tangki Minyak di Cilacap

Anggota Komisi VII DPR Mukhtarudin mendesak PT Pertamina (Persero) untuk mengaudit forensik seluruh tangki minyak kelolaan badan usaha milik negara (BUMN) itu di berbagai daerah. Desakan itu terkait dengan insiden terbakarnya tangki minyak UP IV Cilacap, Jawa Tengah pada Sabtu (13/11) lalu.

“Dengan berulangnya kebakaran tangki Pertamina ini, maka dipandang perlu untuk dilakukan audit forensik secara independen dan menyeluruh tangki minyak di kilang-kilang minyak milik Pertamina,” kata Mukhtarudin dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Mukhtarudin mengatakan, Pertamina juga perlu mengevaluasi mitigasi risiko operasional yang dapat merugikan perusahaan, lingkungan, dan masyarakat. Juga menyelidiki secara komprehensif untuk mengetahui penyebab terbakarnya tangki minyak tersebut.

“Karena kejadian ini ada indikasi kelalaian. Pertamina mengabaikan manajemen risiko. Oleh karena itu perlu diungkap secara tuntas penyebab kebakaran ini secara objektif dan transparan,” ujar Mukhtarudin.

Menurut Mukhtarudin, Pertamina juga perlu menyiapkan upaya antisipasi agar ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dapat terpenuhi. Pasalnya, kejadian tersebut dinilai berpotensi mengganggu produksi dan penyaluran BBM ke beberapa wilayah kerja UP IV Cilacap.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya mengatakan, kejadian tersebut terjadi di salah satu tangki produk Pertalite pada pukul 19.20 WIB. Pertamina melakukan evakuasi 80 warga yang berada di sekitar lokasi terbakarnya tangki Pertamina itu.

Pada tangki yang terbakar pemadaman dilakukan dengan menggunakan high capacity foam monitor, sementara untuk tangki yang berada di sekitar titik lokasi terbakar dilakukan pendinginan dengan water sprinkle dengan tujuan untuk mencegah kebakaran meluas dan merambat ke sekitar tangki.