Telkom Group Diminta Bikin Platform Rapat agar Rahasia Negara Bisa Dijaga

Telkom Group diminta membuat platform seperti aplikasi Zoom yang biasa digunakan untuk rapat-rapat anggota parlemen di masa pandemi Covid-19. Apalagi sebagian rapat yang dijalankan komisi-komisi di DPR memiliki informasi yang bersifat sangat rahasia.

Anggota Komisi VI DPR Evita Nursanty mengatakan, pihaknya mengkhawatirkan informasi tersebut diketahui negara lain yang memiliki otoritas dalam hal penyimpanan data aplikasi Zoom. Apalagi aplikasi Zoom ini mempergunakan pusat data di Singapura dan Kanada.

“Saya berharap ini ke depan Telkom bisa membuat satu platform untuk Zoom meeting ini, karena Zoom meeting sekarang ini yang namanya kedaulatan informasi itu tidak ada sama sekali,” kata Evita ketika rapat dengar pendapat dengan PT Telkom Indonesia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/11).

Karena itu, kata Evita, agar pihak-pihak terkait dapat menemukan solusi sehingga rapat-rapat yang membahas mengenai informasi penting negara tidak diketahui secara luas dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan fakta ini, penting mempergunakan pusat data dan platform sendiri.

Soal itu, kata Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah, pihaknya sedang mengupayakan hal tersebut tidak terjadi. Telkom akan berusaha meminimalisir bocornya informasi-informasi yang mengandung rahasia negara dengan menjalin komunikasi dengan pihak Zoom agar hal tersebut tidak menyebar secara luas.

“Kita usahakan memang tidak mudah. Yang mungkin nanti bisa kita upayakan adalah meminta Zoom untuk menyiapkan kebutuhan tersebut,” tutur Ririek.