Ancaman Siber Harus Dijawab dengan Standar dan Literasi Keamanan Siber

0
411

Pemanfaatan teknologi digital semakin meluas di Indonesia. Namun demikian, peningkatan literasi keamanan siber harus terus ditingkatkan. Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi BSSN, Mayor Jenderal TNI Yoseph Puguh E.S mengatakan bahwa selain menciptakan peluang-peluang positif, transformasi digital juga membuka peluang adanya ancaman terhadap keamanan siber. Untuk itu, kesadaran dan pemahaman akan keamanan siber di kalangan masyarakat Indonesia sangat penting untuk dibangun dan terus ditingkatkan.

“Pemerintah telah menyiapkan berbagai program untuk meningkatkan literasi keamanan siber, termasuk program-program pengembangan kompetensi SDM Digital di bidang keamanan siber,” kata Yoseph dalam keterangan pers tertulis.

Ia mengatakan tujuannya adalah agar transformasi digital di seluruh sektor terakselerasi dan berjalan dengan sukses menuju terwujudnya Indonesia Emas 2045. Yoseph mengatakan untuk merealisasikan misi ini, pemerintah membutuhkan dukungan pemangku kepentingan yang lain, seperti pelaku industri, dunia pendidikan, komunitas dan media.

Direktur Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) Nunil Pantjawati mengatakan bahwa literasi keamanan siber menjadi fondasi yang sangat penting khususnya bagi para mahasiswa Poltek SSN yang tengah disiapkan sebagai SDM Digital Indonesia masa depan yang berkompetensi.

Baca Juga :   Ericsson: Pertumbuhan Pasar Teknologi 5G Melaju Pesat

Ia mengatakan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya keamanan siber merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi SDM Digital karena ancaman di dunia siber tidak hanya datang dari pihak lain tapi juga bisa muncul dari pengguna teknologi itu sendiri.

Cyber Security and Privacy Protection Officer Huawei Indonesia Syarbeni mengatakan tingkat kepercayaan pada keamanan siber telah menjadi perhatian yang signifikan di seluruh dunia saat ini, seiring dunia yang menjadi semakin digital. Menurut Syarbeni, tingkat kepercayaan tersebut harus didasarkan pada fakta yang dapat diverifikasi, yang pada gilirannya harus didasarkan pada standar keamanan siber bersama. Ia mengatakan standar keamanan siber bersama seperti NESAS/SCAS yang telah diterima secara luas di dunia industri seluler saat ini adalah salah satu cara efektif untuk membangun kepercayaan di era digital. Selain itu, perlu bersama-sama secara berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan profesional di bidang keamanan siber seraya meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan siber.

Adapun untuk meningkatkan pengetahuan tentang perkembangan teknologi informasi. Huawei menginisiasi Program Huawei TechDay 2021 sebagai Langkah alih pengetahuan dan berbagi praktik-praktik terbaik guna membantu dunia pendidikan memahami secara nyata dinamika TIK beserta tantangan dan peluangnya yang bermanfaat dalam membekali mahasiswanya untuk siap memenuhi kebutuhan industri.

Leave a reply

Iconomics