PPKM Luar Jawa-Bali: 8 Kabupaten/Kota Baru Naik dari Level 3 ke Level 4

0
419

Pemerintah melakukan evaluasi atas pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro untuk wilayah Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan PPKM Luar Jawa-Bali dilakukan peninjauan setiap 2 pekan, namun evaluasi tetap dilakukan setiap minggu bersama seluruh jajaran di pusat dan daerah.

“Seperti arahan Bapak Presiden bahwa pandemi ini masih belum selesai, dan virus ini tidak akan mungkin hilang secara total, yang bisa dilakukan hanyalah mengendalikan. Jadi, masyarakat diminta untuk tetap waspada, meski angka kasus terus menurun,” kata Menko Airlangga dalam keterangan pers tertulis.

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, Pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan PPKM di luar Jawa-Bali dari tanggal 7 s/d 20 September 2021, dengan cakupan pada Kabupaten/Kota di luar Jawa – Bali, yakni PPKM Level 4 akan diterapkan pada 23 Kabupaten/Kota, yang sebelumnya 34 Kabupaten/Kota. Terdiri dari 15 Kabupaten/Kota (dari 34 PPKM Level 4 sebelumnya) yang belum turun/masih di Level 4 dan 8 Kabupaten/Kota yang baru mengalami kenaikan dari Level 3 ke Level 4.

Baca Juga :   Pemerintah Tebarkan Optimisme dan Minta Dukungan Apindo

Adapun yang PPKM Level 3 diterapkan pada 243 Kabupaten/Kota, turun dari sebelumnya yang sebanyak 303 Kabupaten/Kota. PPKM Level 2 diterapkan pada 118 Kabupaten/ Kota, naik dari sebelumnya 48 Kabupaten/Kota. Dan PPKM Level 1 yang diterapkan pada 2 Kabupaten/ Kota, naik dari sebelumnya 1 Kabupaten/Kota.

Secara nasional, jumlah Kasus Aktif per 5 September mencapai 155.519 kasus (3,8%), dengan Tingkat Kematian (CFR) sebesar 3,29% dan Tingkat Kesembuhan (RR) sebesar 92,94%. Provinsi di luar Jawa-Bali yang memiliki Kasus Aktif terbesar, yakni Sumatera Utara sebanyak 19.136 kasus, Papua sebanyak 12.491 kasus, Aceh sebanyak 6.692 kasus, Kalimantan Timur sebanyak 5.344 kasus, dan Sumatera Barat sebanyak 4.416 kasus.

Situasi jumlah kasus aktif dibandingkan dengan awal Level PPKM (9 Agustus 2021), per 5 September secara nasional mengalami penurunan sebesar -65,33%. Untuk per Wilayah (Pulau) di luar Jawa-Bali, penurunan tertinggi terjadi di Nusa Tenggara sebesar -73,76%, sedangkan terendah penurunannya di Maluku-Papua yang turun sebesar -28,77%.

Dari sisi mobilitas penduduk, terlihat bahwa di luar Jawa Bali masih terdapat 8 Kabupaten/Kota yang naik mobilitasnya (indikator Hitam), yaitu Jambi, Bandar Lampung, Sumba Timur, Kupang, Jayapura, Pekanbaru, Pematang Siantar, dan Padang. Sedangkan yang sudah turun mobilitasnya namun <10% (indikator Abu-abu) ada 7 Kabupaten/Kota. Karena itu pada 15 Kabupaten/Kota perlu dilakukan pengendalian atas mobilitas penduduk untuk mengendalikan laju kenaikan kasus Covid-19.

Leave a reply

Iconomics