Belum Ada Aturan, G7 Larang Libra Beroperasi

Negara-negara yang tergabung dalam G7 mengingatkan Facebook untuk tidak meluncurkan mata uang digitalnya dalam waktu dekat ini. Mata uang digital bernama Libra itu baru bisa dirilis apabila aturan untuk menangani risiko potensial yang ditimbulkannya telah selesai disusun.

Menteri Ekonomi Prancis Bruno Le Maire mengatakan, keberadaan Libra disebut bisa merusak kontrol negara atas nilai tukar mata uang mereka. Keberadaan Libra tidak semata-mata persoalan ekonomi yang sederhana melainkan masalah demokrasi.

Libra disebut memiliki jangkauan global secara langsung karena keanggotaan Facebook yang mencapai miliaran orang. Atas dasar itu, kata Le Maire, tidak akan ada mata uang digital yang bisa beroperasi sampai ada aturan dan pengawasan yang ditetapkan secara memadai termasuk potensi pencucian uang serta pendanaan terorisme.

Pertanyaan kunci dari kemuculan Libra tentu saja soal kedaulatan. “Apakah kita ingin perusahaan swasta memiliki kekuatan yang sama dan kedaulatan yang sama sebagai negara demokratis atas mata uang?” tanya Le Maire.

Libra merupakan mata uang digital yang berbeda dengan mata uang digital lainnya seperti Bitcoin. Rencana kemunculannya mendapat tentangan keras dan peringatan keras dari otoritas bank sentral serta regulator keuangan di berbagai negara. Jika disetujui, Libara menawarkan alternatif pengiriman uang yang berbeda dari transfer uang melalui bank tradisional. Karena itu, perubahan yang ditawarkan Libra itu mendapat tentangan.

Mendapat tentangan demikian terutama dari Menteri Ekonomi Prancis Le Maire, Kepala Mata Uang Digital Facebook David Marcus mengatakan, masalah yang diutarakan tersebut merupakan kekhawatiran yang sah-sah saja. Justru, pihaknya bertekad menjawab kekhawatiran tersebut dengan solusi konkret.

Kekhawatiran serupa juga disampaikan Lael Brainard anggota dewan Federal Reserve AS. Mata uang digital yang diusulkan Facebook, kata Brainard, memunculkan sejumlah risiko dan tantang. Semisal, risiko pencucian uang dan stabilitas keuangan.