
Kiat Sukses Transformasi Perusahaan Menurut Direktur Utama BRI

Sunarso, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia/iconomics
Seekor katak akan bereaksi cepat bila langsung ditempatkan pada air yang mendidih. Tetapi, katak itu tak akan melompat bila ditempatkan pada air dengan suhu yang dingin. Ia, bahkan akan merasa nyaman meskipun suhu air itu perlahan-lahan dinaikan, sampai pada akhirnya, katak itu tidak menyadari airnya mendidih dan melepuhkan kulitnya.
Sunarso, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengatakan begitu pula dalam mengelola organisasi seperti perusahaan, tak jarang kita merasa nyaman berada di comfort zone, sementara lingkungan di luar terus berubah, baik secara perlahan-lahan maupun cepat.
Dalam mengelola perusahaan, manajemen akan dengan sigap merespons risiko yang nyata terjadi, seperti halnya katak yang bereaksi ketika langsung ditempatkan pada air dengan suhu panas. Di bank misalnya, ketika menghadapi risiko likuiditas ketat, gencar mencari tabungan, giro dan deposito dengan menaikkan suku bunga. Tetapi, ada juga strategic risk yang dipicu oleh perubahan lingkungan. Seperti katak yang nyaman meskipun suhu airnya terus berubah, tak jarang perusahaan juga nyaman dengan pencapaiannya tanpa menyadari perubahan terus terjadi di lingkungan luarnya.
Transformasi, menurut Sunarso, adalah cara merespons strategic risk yang terus terjadi. Ketika perusahaan tidak lagi fit terhadap lingkungan, tidak lagi fit terhadap tantangan yang terus berubah, maka kemudian dibutuhkan transformasi.
Ada tiga hal yang membuat perusahaan bisa mati, menurut Sunarso. Pertama adalah karena sukses yang kemudian menimbulkan arogansi, merasa sudah paling top, tidak akan ada yang bisa mengalahkan. Lebih bahaya lagi, bila merasa tidak pernah ada yang mengalahkan itu hanya perasaannya sendiri. Kedua adalah greedy atau rakus. Dan ketiga adalah pengingkaran atau lupa diri yaitu ketika perusahaan mengingkari adanya risiko.
“Apa yang harus kita lakukan? Tidak ada jalan lain, kita harus transformasi. Tetapi, persoalannya, transformasi itu ternyata berisko dan ternyata sulit, tidak mudah, bahkan kadang-kadang transformasi itu kalau gagal, hasilnya bisa sangat pahit,” ujar Sunarso dalam acara CEO Talk, Cracking The Transformation Secret, Kamis (15/7).
Sunarso mengatakan dari 10 perusahaan yang bertransformasi hanya tiga yang sukses atau satu perusahaan melalukan transformasi 10 kali, hanya tidak kali yang sukses. “Data empirisnya seperti itu, maka dibutuhkan kebulatan tekad,” ujarnya.
Halaman BerikutnyaLeave a reply
