
Penolakan Vaksinasi Gotong Royong Individual Tambah Ramai di Change.org

Tangkapan layar Change.org, Petisi penolakan vaksinasi Gotong Royong Individu
Lebih dari 8.000 orang menolak program vaksin Gotong Royong individu yang berbayar melalui petisi daring di laman Change. Pada pukul 8.57 WIB, orang yang sudah menandatangani petisi tersebut sebanyak 8.727 orang.
Petisi penolakan Vaksinasi Gotong Royong (VGR) itu dimulai oleh Koalisi Vaksin untuk Semua yang terdiri dari epidemiolog Pandu Riono, Ph.D., inisiator LaporCovid19 Irma Hidayana, Ph.D. dan ahli sosiologi bencana Sulfikar Amir, Ph.D.
Koalisi beranggapan bahwa program vaksinasi gotong royong hanya akan meningkatkan ketimpangan di tengah pandemi ini. Mereka beranggapan bahwa dengan adanya skema berbayar, orang-orang yang lebih kaya dan memiliki uang bisa langsung membayar dan divaksin, sementara yang tidak bisa harus mengantri.
Mereka juga menekankan pada alokasi vaksin yang dianggap tidak sesuai, terutama dengan banyaknya daerah yang mengalami kekurangan vaksin.
“Logikanya seperti ini. Sekarang, banyak yang sedang antri untuk dapat vaksin gratis. Tapi, bukannya menambah kuota vaksinasi program, pemerintah malah meminta orang-orang untuk membayar kalau ingin cepat divaksin,” kata Sulfikar dalam siaran pers tertulis.
Menurutnya, gotong royong itu harusnya saling bantu untuk mempercepat vaksinasi semua warga, bukan komersialisasi vaksin.
Sebagaimana kita ketahui, harga vaksinasi telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm. Harga satu dosis sebesar Rp321.660 ditambah tarif layanan senilai Rp117.910 per dosis. Dengan demikian, sekitar Rp 879.140 yang harus dikeluarkan untuk memperoleh vaksin Gotong Royong.
Leave a reply
