BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Vaksin Moderna dengan Efikasi 94,1%

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan vaksin Covid-19 Moderna yang diproduksi dari Amerika Serikat (AS). Vaksin Moderna disebut memiliki efikasi sampai 86,4% hingga 94,1%.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, vaksin Moderna diperoleh dari jalur multilateral atau COVID-19 Vaccines Global Access (Covax) Facility. Vaksin ini bisa digunakan untuk usia 18 tahun ke atas yang diberikan secara injeksi intramuscular dengan dosis 0,5 miligram.

“Ini dilakukan 2 kali penyuntikan dengan rentang waktu 1 bulan. Berdasarkan kajian dari BPOM dan tim ahli menunjukkan bahwa secara umum keamanan vaksin dapat ditoleransi baik reaksi lokal maupun sistemik dengan kejadian yang paling sering nyeri dan kelelahan,” kata Penny dalam keterangan resminya lewat virtual, Jumat (2/7).

Menurut Penny, sebelum Moderna, BPOM juga telah menerbitkan izin penggunaan darurat untuk 4 vaksin lainnya yaitu CoronaVac, Sinovac yang diproduksi Bio Farma, AstraZeneca, dan Sinopharm. Dan Moderna merupakan vaksin pertama yang mendapat izin dari BPOM yang menggunakan platform mRNA.

Vaksin Moderna, kata Penny, berdasarkan uji klinis juga aman digunakan oleh orang yang memiliki penyakit bawaan (komorbid) seperti penyakit paru kronis, obesitas, diabetes dan lain sebagainya. BPOM mendukung upaya pemerintah dalam hal pengadaan vaksin terutama memberikan jaminan, mengevaluasi dan memastikan bahwa vaksin yang masuk ke Indonesia dapat digunakan masyarakat memenuhi aspek kualitas, mutu, keamanan dan efisien.

“Ini upaya untuk memperluas cakupan vaksinasi dengan mendatangkan berbagai vaksin ke Indonesia agar kita segera keluar dari pandemi Covid-19,” kata Penny.