Unilever Targetkan 2025 Kurangi Setengah Virgin Plastic

0
285

Unilever pemilik merek-merek seperti Dove, Ben & Jerry’s, Lipton, dan Omo telah mengumumkan komitmen barunya untuk mengurangi sampah plastik, serta mewujudkan terciptanya ekonomi sirkular.

Apa saja yang akan dilakukan oleh Unilever? Paling lambat tahun 2025, raksasa fast moving consumer goods(FMCG) ini akan melakukan pengurangan setengah dari penggunaan virgin plasticatau plastik baru. Caranya dengan mengurangi penggunaan plastik minimal sebanyak 100 ribu ton dan mempercepat penggunaan plastik daur ulang. Lalu, Unilever juga akan membantu pengumpulan dan memroses lebih banyak kemasan plastik daripada yang dijual.

“Plastik memiliki tempatnya sendiri, namun bukan di lingkungan kita. Kami hanya bisa mengatasi masalah sampah plastik apabila kami bergerak cepat dan melakukan tindakan yang drastis di setiap titik di dalam siklus plastik,” kata CEO Unilever Alan Jope dalam siaran pers.

“Semua harus dimulai dari saat kami membuat desain kemasan, dengan mengurangi jumlah plastik yang digunakan, kemudian secara berkala memastikan bahwa plastik yang kami gunakan berasal dari hasil daur ulang. Kami juga berkomitmen untuk memastikan bahwa semua kemasan plastik yang kami gunakan dapat didaur ulang, dapat diurai atau digunakan kembali,” lanjutnya.

Baca Juga :   Wakil Ketua DPR Gobel Ajak Raffi Ahmad Bersama Kampanyekan Isu Lingkungan Hidup

Ia mengatakan perusahaan harus secara fundamental memikirkan ulang bagaimana kemasan dan produk-produk kami didesain. Harus ada materi kemasan baru yang inovatif serta model bisnis baru yang dikembangkan secara lebih cepat dan lebih intensif, seperti format isi ulang dan guna ulang.

Oleh karena itu, paling lambat tahun 2025 Unilever harus membantu mengumpulkan dan memroses sekitar 600.000 ton plastik setiap tahunnya.  Hal ini akan direalisasikan melalui investasi dan kemitraan untuk meningkatkan infrastruktur pengelolaan sampah di banyak negara tempat Unilever beroperasi.

Jope mengatakan plastik pihaknya adalah tanggung jawab pihaknya. “Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mengumpulkan lebih banyak plastik daripada yang kami jual, untuk membantu terciptanyan ekonomi yang sirkular. Ini bukanlah pekerjaan mudah, dan kami yakin dapat meningkatkan permintaan plastik daur ulang secara global,” tandas Jope.

Founder Ellen MacArthur Foundation, Ellen MacArthur mengatakan pengumuman Unilever merupakan langkah yang signifikan untuk menuju terciptanya ekonomi sirkular untuk plastik. Dengan mengurangi kemasan yang tidak perlu melalui format isi ulang, guna ulang serta inovasi produk konsentrat, sambil juga meningkatkan penggunaan konten plastik daur ulang, Unilever telah menunjukkan bagaimana bisnis bisa mengurangi penggunaan virgin plastic.

Unilever telah menghadirkan berbagai macam inovasi, termasuk menghadirkan sampo batangan, tablet pasta gigi yang dapat diisi ulang, deodoran berkemasan kardus dan sikat gigi berbahan dasar bambu. Unilever juga telah mulai mencoba menggunakan sistem Loop, suatu cara baru untuk mengumpulkan kemasan kosong dari rumah konsumen dan mengisinya kembali. Di Indonesia, baru-baru ini Pepsoden meluncurkan sikat gigi yang terbuat dari bambu, selain itu Unilever juga melakukan uji coba dengan menempatkan Refill Station untuk produk perawatan rumah tangga (home care) di Saruga Bintaro.

Leave a reply

Iconomics