Usai Dibeli Chairul Tanjung, Bank Harda Ubah Nama dan Rombak Direksi dan Komisaris

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Harda International Tbk (BBHI) pada Jumat (7/5) lalu menyetujui perubahan nama Peseroran dan pergantian jajaran dewan komisaris dan direksi.

Mengutip ringkasan RUPST yang dipublikasikan Perusahaan di Bursa Efek Indonesia, RUPST menyetujui perubahan nama Perseroan menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk. RUPST juga menyetujui perubahan logo Perseroan.

Jajaran dewan komisaris dan direksi juga dirombak. Ada pun jajaran Dewan Komisaris yang baru adalah:

• Komisaris Utama (Independen): Ronald Waas
• Komisaris (Independen): Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo
• Komisaris: Ali Gunawan

Pengangkatan Ronald Waas dan Ali Gunawan sebagai Dewan Komisaris baru akan berlaku efektif setelah lulus uji kepatutan dan kelayakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ada pun jajaran Dewan Komisaris sebelumnya adalah:

• Komisaris Utama: Novita Hakim
• Komsiaris Indepeden: Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo
• Komsiaris Independen: Hertanto Tjahyasurya

Sedangakan jajaran Direksi yang baru adalah:

• Direktur: Harry Abbas
• Direktur: Arief Tendeas
• Direktur: Ari Yanuanto Asah

Ketiga direksi yang baru ini sebelumnya juga menjabat sebagai direktur. Sedangkan posisi direktur utama yang sebelumnya dijabat oleh Yohanes, kini tidak ada.

RUPST ini juga menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari semula 10 miliar saham atau Rp1 triliun menjadi 16 miliar saham atau Rp1,6 triliun. RUPST menyetujui Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD). Ada pun jumlah saham baru yang diterbitkan adalah sebanyak 7,5 miliar saham biasa atas nama dengan nominal Rp100 per saham.

PT Mega Corpora atau CT Corp kini menjadi pemegang saham mayoritas PT Allo Bank Indonesia Tbk. Perusahaan milik pengusaha Chairul Tanjung ini memiliki saham sebanyak 73,71%. Saham tersebut sebelumnya dibeli dari PT Hakimputra. Setelah diakusisi, PT Allo Bank Indonesia Tbk ditransformasikan oleh CT Corp sebagai bank digital.