
Perbankan Syariah Diharapkan Dorong Percepatan Pemulihan Khususnya di Jawa Tengah

Tangkapan layar YouTube, Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY Aman Santosa/Iconomics
Kendati mengalami dampak ekonomi akibat krisis pandemi Covid-19, industri jasa keuangan khususnya kinerja perbankan di Jawa Tengah masih dapat tumbuh di atas pertumbuhan perbankan nasional. Karena itu, penting untuk menemukan suatu langkah solutif dan sinergi bagi semua pemangku kepentingan dalam mengakselarasi pemulihan ekonomi khususnya di Jawa Tengah.
“Di Jawa Tengah, kinerja perbankan masih tumbuh sekitar 2,14% walau secara nasional kinerja perbankan terkontraksi -2,15%,” kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jawa Tengah dan DIY Aman Santosa dalam sebuah diskusi secara virtual, Jumat (23/4).
Sementara itu, kata Aman, aset dan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah di Jawa Tengah masih tumbuh sekitar 11,69%, dana pihak ketiga tumbuh 14,71% dan pembiayaan yang mengalami kontraksi kontraksi sekitar 2,28%. Perbankan syariah di Jawa Tengah memiliki pangsa pasar 7,08% dari seluruh aset perbankan Jawa Tengah yang mencapai Rp 30 triliun.
Menurut Aman, Indonesia masih mengalami tantangan di masa dan setelah pandemi Covid-19 yang tentu saja harus diselesaikan oleh semua pemangku kepentingan. Karena itu, peran industri keuangan syariah diharapkan bisa mendorong percepatan pemulihan ekonomi khususnya di Jawa Tengah.
“Karena itu, paparan dan masukan-masukan dari berbagai pihak diharapkan bisa menggali potensi dan peran sektor jasa keuangan untuk mengakselerasi keunggulan ekonomi di Jawa Tengah,” kata Aman.
Leave a reply
