Data Perbankan, Belanja Nasional Mulai Tumbuh Kencang pada April 2021

0
374

Pemerintah menyampaikan belanja nasional sudah mengindikasikan pertumbuhan yang signifikan pada April 2021 ini, sejalan dengan data-data terkait pandemi Covid-19 yang menunjukkan tren membaik.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers usai Rapat Terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Senin (19/4) menyampaikan bahwa kasus aktif Covid-19 per 18 April 2021 sudah mencapai single digit yaitu 6,6%, membaik dibandingkan dua bulan yang lalu dimana pada Februari 2021 kasus aktif mencapai 16%.

Kemudian positivity rate per 18 April sebesar 11,2%, jauh lebih rendah dibandingkan 9 Februari 2021 yang mencapai 29,42%. Bed occupancy rate di rumahsakit saat ini, rata-rata 34% hingga 35% dan tidak ada provinsi yang bed occupancy rate di atas 60%.

Airlangga mengatakan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan PPKM mikro yang diterapkan sejak Januari dan Februari lalu telah mulai berhasil mengendalikan laju penyebaran Covid-19 dimana rata-rata kasus aktif terus menurun. Pada Januari rata-rata 15,43%, Februari 13,57%, Maret 9,52% dan April 7,23%.

Baca Juga :   PPKM Luar Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 4 Oktober dan Rencana Booster Vaksin Tahap Ketiga

“Selanjutnya pemerintah, berdasarkan hasil evaluasi melanjutkan perpanjangan PPKM mikro yaitu yang tahap ke-6 tanggal 20 April sampai dengan 3 Mei 2021, dan dengan perluasan parameter jumlah kasus aktif, maka ditambahkan 5 provinsi yaitu Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung dan Kalimantan Barat,” ujar Airlangga.

Sejalan degan kasus Covid-19 yang menurun ini, aktivitas ekonomi juga mulai menggeliat. “Dari hasil monitor data big data dari perbankan, sudah terlihat pertumbuhan belanja nasional di bulan April mengalami kenaikan yang cukup besar dimana tumbuh 32,48% YoY untuk yang non seasonally adjusted dan 13,1% untuk yang seasonally adjusted,” ungkapnya.

Aktivitas manufaktur juga juga membaik yang terlihat dari indeks PMI yang mencapai 53,2, tertinggi sebelum 2019, dimana sebelumnya hanya PMI rata-rata hanya 51.

“Penerimaan sektor industri ini mengalami kenaikan yaitu tumbuh 10,26% secara YoY untuk yang non seasonally adjusted dan 1,46% YoY yang seasonally adjusted,” ujarnya.

Untuk  pengendalian Covid-19, pemerintah melakukan beberapa program yaitu pengendalian Covid-19 melalui pembatasan kegiatan baik kegiatan mudik, pembatasan bepergian, dan pengetesan yang diperlukan yaitu H-1 untuk seluruh moda angkutan baik itu PCR, GeNose, maupun swab antigen.

Baca Juga :   Menko Airlangga Tegaskan PSN di PIK 2 Hanya Tropical Coastland Seluas 1.755 Hektar

Sedang untuk pengungkit ekonomi, Menteri Tenaga Kerja sudah menerbitkan Surat Edaran yang menyatakan pembayaran THR untuk karyawan dilakukan paling lambat H-7. Kementerian Tenaga Kerja juga membuat posko untuk memonitor pembayaran THR. Kemudian untuk ASN dan prajurit TNI/Polri, THR akan dibayarkan pada H-10.

Program perlindungan sosial dan sembako juga terus dilakukan. Untuk Mei dan Juni akan dibayarkan di awal bulan Mei.

Pengungkit ekonomi lainnya adalah subsidi ongkos kirim untuk belanja online pada Harbolnas. “Kemudian bantuan sosial berupa beras sedang dalam pemantangan yaitu terkait dengan 10 kg dengan sasaran peserta kartu sembako non PKH,”ujar Airlangga.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics